Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Di DKI Jakarta, Pembayaran Digital Sangat Diminati. Buktinya Jumlah Pedagang yang Gunakan QRIS Tumbuh 191 Persen

Foto : ANTARA/Mentari Dwi Gayati

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Onny Widjanarko dalam webinar bertema "Borong Produk UMKM dengan Cara Bayar Kekinian" yang ditayangkan secara virtual, Selasa (22/2) .

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Bank Indonesia DKI Jakarta mencatat jumlah pedagang di wilayah Ibu Kota yang telah menggunakan sistem pembayaran digital "Quick Response Code Indonesian Standard" (QRIS) tumbuh 191 persen sejak 2020.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta Onny Widjanarko mengemukakan, hingga 31 Januari 2022, tercatat sudah ada 3,2 juta pedagang (merchant) di DKI Jakarta yang telah menggunakan QRIS.

"Kondisi ini menunjukkan bahwa pemahaman dan implementasi penggunaan QRIS sebagai pembayaran masyarakat di DKI Jakarta semakin baik," kata Onny dalam webinar bertema "Borong Produk UMKM dengan Cara Bayar Kekinian" yang ditayangkan secara virtual, Selasa (22/2).

Onny menilai selama pandemi Covid-19, pembayaran digital melalui QRIS tumbuh signifikan. Namun demikian, jumlah pedagang yang menggunakan QRIS di wilayah DKI Jakarta baru mencapai 21 persen dari pangsa nasional.

Karena itu, Bank Indonesia DKI bersama Dinas Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah(PPKUKM) DKI Jakarta terus mendorong literasi pembayaran digital dengan QRIS.

Pembayaran digital melalui QRIS tidak hanya memudahkan masyarakat melakukan pembayaran tanpa kontak, tetapi juga memudahkan pedagang karena setiap transaksi tercatat secara akurat.

Senada dengan hal itu, Asisten Direktur Bank Indonesia Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Ronggo Gundalamenyebutkan, pertumbuhan QRIS sebagai pembayaran digital dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat.

"Terjadi perubahan perilaku bukan hanya dari sisi masyarakat sebagai konsumen, namun juga dari sisi pedagang," kata Ronggo.

Ia menjelaskan, masyarakat yang menggunakan pembayaran digital tidak hanya berasal dari generasi milenial, tapi juga pada usia produktif hingga usia lanjut.

Pembayaran digital melalui QRIS dinilai mudah dan nyaman digunakan, terutama saat pandemi Covid-19 sehingga tidak terjadi kontak antara pedagang dan konsumen.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top