Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bisnis Jasa

Dharma Jaya Memotong 90 Hewan Kurban

Foto : ANTARA/Siti Nurhaliza

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyerahkan sapi limosin seberat 1 ton kepada panitia kurban Pemprov DKI Jakarta di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (29/6).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Untuk kepentingan Idul Adha, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik DKI Jakarta, Perumda Dharma Jaya, telah memotong 90 hewan kurban,Kamis (29/6). "Pemotongan mulai pukul 09.00 WIB. Ada 90 hewan kurban yang dipotong," jelas Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman.

Raditya menyebut,dari 90 hewan tersebut terdapat sapi milik Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang diserahkan kepada Korps Pegawai Republik Indonesia. "Ada sapi milik Gubernur DKI di potong di Dharma Jaya. Sapi diserahkan ke Korpri," ujar Raditya.

Lebih lanjut, Raditya menyampaikanpemilik hewan merupakan orang yang berhak mendistribusikan setelah dipotong. Dharma Jaya hanya melayani pemotongan. Heru Budi Hartono menyerahkan sapi limosin seberat satu ton kepada panitia kurban.

Pada tahun ini, Provinsi DKI berhasil mengumpulkan hewan kurban sebanyak 29 ekor sapi dan 9 kambing, sedangkan di tingkat wilayah kota administrasi secara akumulatif terkumpul 233 ekor sapi dan 393 kambing.

Jangan Sembarangan

Heru Budi mengingatkan panitia kurban dan warga tidaksembarangan membuang limbah hewan. Jangan juga memasukkan ke dalam saluran air. "Panitia dan masyarakat jangan membuang limbah sembarangan," pinta Heru.

MenurutSekretariat Daerah DKI Jakarta, Joko Agus Setyono,bukan hanya limbah hewan kurban yang tidak boleh dibuang sembarangan, tetapi juga sampah dan kotoran lainnya. "Kelurahan, kecamatan, RT, dan RW juga mestinya sudah tahu tugasnya untuk menyosialisasikan kepada wargaagar tidak membuang limbah sembarangan," ujar Joko.

Dinas Lingkungan Hidup juga melarang panitia kurban dan masyarakat umum untuk membuang limbah hewan seperti jeroan dan isi perut ke saluran air agar tidak berdampak buruk bagi lingkungan. Praktik membuang limbah kurban sembarangan berbahaya. Isi Jeroan hewan menjadi media berkembangnya patogen yang dapat menularkan penyakit. "Limbah ini bisa membuat air jadi tercemar," tandas Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Asep Kuswanto.

Asep menyebut air di got, selokan, dan kali harus dijaga tetap bersih, tidak boleh tercemar limbah. Dia mengatakan, agar aman, limbah hewan kurbandapat dikubur atau dijadikan pakan Maggot BSF. Manggot adalah larva (berupa ulat) dari jenis lalat Black Soldier Fly yang biasa disebut lalat BSF.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top