Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Kawasan

Dewan Keamanan PBB Akan "Voting" soal Gencatan Senjata Terbaru di Gaza

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Dewan Keamanan PBB, pada Senin (25/3), akan melakukan pemungutan suara mengenai rancangan resolusi baru mengenai gencatan senjata segera di Gaza, setelah Russia dan Tiongkok memveto naskah sebelumnya yang diusulkan oleh Amerika Serikat.

Dewan tersebut terpecah belah mengenai perang Israel-Hamas sejak serangan 7 Oktober, dan hanya menyetujui dua dari delapan resolusi, yang keduanya terutama berkaitan dengan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang hancur.

Dikutip dari France 24, anggota tetap Dewan dan pendukung utama Israel, Amerika Serikat dengan tegas mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri setelah serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Namun dengan semakin dalamnya krisis kemanusiaan di Gaza, Amerika Serikat telah mengurangi dukungannya terhadap Israel atas tindakan mereka dalam perang melawan kelompok militan Palestina.

Perang Gaza dimulai dengan serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 7 Oktober yang mengakibatkan sekitar 1.160 kematian di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut angka resmi Israel.

Israel berjanji untuk menghancurkan para militan, yang juga menyandera sekitar 250 orang Israel yang diyakini sekitar 130 orang masih berada di Gaza, termasuk 33 orang diperkirakan tewas.

Rancangan AS

Pada Jumat lalu, Dewan Keamanan melakukan pemungutan suara terhadap rancangan yang diajukan oleh Amerika Serikat (AS) yang menyerukan gencatan senjata "segera" terkait dengan pembebasan sandera.

Tiongkok dan Russia memveto resolusi tersebut, mengkritik resolusi tersebut karena tidak secara eksplisit menuntut Israel menghentikan kampanyenya.

"Menuntut gencatan senjata segera selama bulan suci Ramadan yang sedang berlangsung, mengarah pada gencatan senjata permanen yang berkelanjutan," bunyi rancangan terbaru tersebut.

Resolusi tersebut juga menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera serta pencabutan semua hambatan terhadap penyediaan bantuan kemanusiaan dalam skala besar.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top