Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Perubahan Iklim

Desakan Mundur kepada Presiden Bank Dunia Makin Kencang

Foto : Sumber: NASA - KJ/ONES/AND
A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Presiden Bank Dunia, David Malpass, mendapat kecaman keras pada Rabu (21/9) setelah dia menolak mengatakan apakah dia menerima konsensus ilmiah tentang pemanasan global, menyalakan kembali kekhawatiran tentang kurangnya tenggat waktu bank untuk menghentikan pendanaan bahan bakar fosil.

Malpass muncul di sebuah acara yang diselenggarakan oleh New York Times, di Climate Week, di New York City, pada Selasa (20/9), dan ditanya apakah dia percaya bahwa "pembakaran bahan bakar fosil buatan manusia dengan cepat dan berbahaya menghangatkan planet ini". Malpass pada awalnya mencoba untuk menghindari pertanyaan itu, tetapi kemudian berkata, "Saya bahkan tidak tahu. Saya bukan seorang ilmuwan."

Pernyataan itu, yang beredar di media sosial, menuai kritik dari mantan diplomat iklim dan kelompok masyarakat sipil yang meminta Presiden Joe Biden untuk mengganti Malpass sebagai presiden bank pembangunan multilateral.

Presiden Amerika Serikat, pemegang saham Bank Dunia terbesar, secara tradisional menunjuk Presiden Bank Dunia. Mantan Presiden Donald Trump menunjuk Malpass untuk masa jabatan lima tahun pada 2019.

"Rakyat dan pemerintah sekarang membutuhkan pemimpin Bank Dunia yang mendengarkan sains," kata Laurence Tubiana, CEO lembaga nirlaba European Climate Foundation.

Koalisi kelompok masyarakat sipil, pada Rabu (21/9), menyerukan Bank Dunia untuk memecat Malpass. Bank Dunia dan Gedung Putih menolak berkomentar. Departemen Keuangan AS mengatakan pihaknya mengharapkan semua mitra berkomitmen untuk memerangi perubahan iklim.

Tahun lalu, lebih dari 70 organisasi nonpemerintah telah bersama-sama menyerukan agar Malpass diganti dengan alasan bahwa Bank Dunia gagal dalam aksi iklim.

Bank Dunia mengurangi investasi tenaga batu bara baru pada 2013 dan menghentikan pendanaan operasi hulu minyak dan gas pada 2019, tetapi sejauh ini menolak tekanan dari anggota Dewan Eropa dan juru kampanye iklim untuk menghapus pembiayaan bahan bakar fosil sepenuhnya.

Pada Januari 2021, Dewan Bank Dunia menyetujui investasi 620 juta dollar AS dalam proyek gas alam cair bernilai miliaran dollar di Mozambik.

"Sudah waktunya bagi Gedung Putih dan pemerintah di seluruh dunia untuk berpikir keras tentang siapa yang mereka inginkan untuk memimpin Bank Dunia," kata Sonia Dunlop dari lembaga pemikir E3G. "Anda tidak perlu menjadi ilmuwan untuk memahami ilmu iklim."

Pakar lain mengatakan pemahaman yang kuat tentang ilmu iklim harus menjadi prasyarat untuk pekerjaan Presiden Bank Dunia. "Perubahan iklim akan berdampak paling buruk pada yang termiskin di dunia sehingga Ketua Bank Dunia yang tidak jelas dan tegas dalam menangani perubahan iklim mengirimkan pesan yang salah," kata Gilbert Metcalf, mantan Wakil Asisten Menteri Keuangan untuk lingkungan dan energi di bawah pemerintahan Obama.

Mantan Wapres AS, Al Gore, awal pekan ini, menggambarkan Malpass sebagai penyangkal iklim. Selwin Hart, penasihat khusus Sekjen PBB untuk aksi iklim, juga mengkritik Bank Dunia pada KTT Iklim COP26, di Glasgow, tahun lalu. "Bank-bank besar, terutama Bank Dunia, tidak bisa terus bermain-main, sementara negara berkembang terbakar," katanya.


Redaktur : Redaktur Pelaksana
Penulis : Antara, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top