Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pariwisata nasional

Desa Wisata Siap Hadapi Kunjungan Wisatawan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Jelang dibukanya kembali pariwisata nasional, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno meminta pengelola desa wisata untuk bersiap diri. Tak hanya meliputi layanan, tetapi juga aspek protokol kesehatan lewat penerapan CHSE (cleanliness Health Safety Environment Sustainability) yang terintegrasi dengan Aplikasi Peduli Lindungi.

Harapan tersebut disampaikan Sandiaga Uno ketika menyerahkan penghargaan 50 desa wisata terbaik kepada pengelola Desa Wisata Sesaot, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, belum lama ini.

"Kedatangan wisatawan akan secara langsung memulihkan perekonomian, khususnya bagi masyarakat setempat. Sehingga peluang usaha dan lapangan kerja akan kembali terbuka bagii masyarakat. Ini harapan kita untuk memulihkan ekonomi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya," kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/11).

Walau begitu, ia mengimbau pengelola desa wisata juga mengembangkan diri untuk wisatawan Nusantara. Alasannya karena wisatawan Nusantara memiliki potensi kunjungan yang sangat besar. Terlebih, NTB menjadi tuan rumah dari gelaran Moto GP Mandalika, World Superbike serta G20 tahun 2022 mendatang.

"Jadi akan banyak sekali nanti event-event yang berlangsung di NTB. Kita harapkan juga mampu membuka peluang untuk bangkit, ekonomi bergerak kembali dan lapangan kerja terbuka," kata Sandiaga.

Hanya saja, lanjutnya, kedatangan wisatawan tersebut harus sejalan dengan pengendalian covid-19. Protokol kesehatan serta protokol karantina harus dipatuhi secara disiplin oleh seluruh pelaku perjalanan luar negeri, khususnya wisatawan mancanegara. Mereka harus telah mendapatkan dosis vaksin covid-19 lengkap serta menjalani masa karantina selama tiga hari setibanya di Indonesia.

"Hal tersebut dijelaskannya merujuk Surat Edaran Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nomor 20 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Covid-19. Kuncinya adalah covid-19 yang terkendali. Saya berharap ketentuan ini dipatuhi seluruh anggota masyarakat yang melakukan perjalanan luar negeri maupun WNA," jelas Sandiaga.

Sementara itu, Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid menyampaikan apresiasinya kepada Kemenparekraf. Dirinya berharap dibukanya kembali pariwisata Nusantara bagi wisatawan mancanegara dapat menggerakan ekonomi di NTB, khususnya Lombok Barat. Mengingat Lombok Tengah memiliki sebanyak 58 desa wisata dengan berbagai variasi produk unggulannya, mulai dari tenun, pantai, mangrove dan lainnya.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top