Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ekonomi Kerakyatan I Promosi di Alun-alun Didominasi Kuliner

Depok Terus Lahirkan Pengusaha Baru

Foto : Foto: Pemkot Depok

Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono mengklaim telah mencetak 2100 usaha baru.

A   A   A   Pengaturan Font

DEPOK - Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, Pemerintah Kota Depok terus melahirkan pengusaha baru melalui berbagai kegiatan pelatihan bisnis. "Hingga kini tercatat telah dilatih 2.100 pengusaha baru untuk berbagai bidang usaha," jelas Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Kota Depok, Nani Zara, dipantau Selasa (31/10).

Dia menjelaskan, dari 2.100 pengusaha baru, sekitar 1.400 di antaranya sudah dibuatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikasi halal. "Namun karena prosesnya panjang, untuk sertifikasi halal, baru rampung 500 pengusaha. Sisanya masih berjalan," tandas Nani.

Untuk meningkatkan pangsa pasar, kata Nani Zara, mereka diberi kesempatan menjajakan dagangan di Alun-alun Kota Depok. Langkah tersebut dijalankan sebagai sarana maupun media promosi pemasaran produk-produk.

Program wira usaha baru (WUB) ini sudah masuk tahun ke-2. Sedangkan kegiatan promosi memang rutin dilaksanakan DKUM sebagai media pemasaran secara offline para WUB dari 11 kecamatan. Nani menyebut untuk gelaran produk UMKM di alun-alun didominasi kuliner yang mencapai 80 persen. Sisanya, adalah produk kerajinan dan pakaian.

"Gelar produk diharapkan bisa menjadi ajang masyarakat umum untuk melihat produk-produk UMKM kecamatan masing-masing. Ini juga menjadi strategi pemasaran secara offline. Mereka juga tetap menjalankan strategi online," ujarnya.

Sebelumnya, Pemkot Depok terus berupaya meningkatkan pertumbuhan sektor industri kreatif untuk menggaet para investor masuk ke Depok. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Penelitian Daerah, Dadang Wihana, mengatakan potensi Depok sangat potensial untuk semua subsektor ekonomi kreatif. "Kondisi demikian bisa menjadi kekuatan untuk mendatangkan para investor," ujar Dadang.

Oleh karena itu, dia melakukan pertemuan dengan pelaku industri dan ekonomi kreatif untuk berbagi gagasan dan pengalaman serta pemaparan untuk kemajuan sektor ekonomi kreatif.

Perlu Kebersamaan

Namun, menurut Dadang, harus disadari bahwa upaya menggerakkan sektor ekonomi kreatif memerlukan kebersamaan dan sinergi semua pelaku bisnis. Dadang berinisiatif menjaring saran dan masukan dari pelaku ekonomi kreatif melalui kegiatan Kolaborasi Bareng Komunitas (Kongko) Pembangunan yang sudah dilaksanakan beberapa hari lalu.

Dadang mengatakan, Kota Depok memiliki jenama Friendly City atau Kota Bersahabat. Sedangkan untuk mewujudkan jenama tersebut perlu dukungan seperti sarana prasarana yang memadai. Dia memberi contoh, Yogyakarta khas dengan kuliner gudeg. Maka, Depok harus memiliki kekhasan sektor kuliner.

Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Badan Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Penelitian Daerah Kota Depok, Tri Redjeki, menyebut Kongko Pembangunan kali ini menghasilkan beberapa kesimpulan. Salah satunya, Kota Depok memiliki pertumbuhan kuliner yang tinggi dengan pasarbesar. Namun, harus tetap dijaga agar persaingannya tetap sehat, meski ketat. Ant/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top