Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kelompok Radikal - Tersangka Diduga dari Kelompok Jamaah Ansharut Daulah

Densus Tangkap Seorang Terduga Teroris di DIY

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Hasil pengembangan kasus, Densus menangkap seorang terduga teroris asal Balikpapan, Kalimantan Timur, yang berinisial B di wilayah DIY.

JAKARTA - Jajaran Densus 88 Antiteror Polri menangkap seorang terduga teroris asal Balikpapan, Kalimantan Timur, yang berinisial B di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). B diamankan karena berencana melakukan teror bom jelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 di suatu tempat di Pulau Jawa.

"B, asal dari Balikpapan, ditangkap di Yogyakarta. Ada indikasi ke arah itu (rencana teror Natal dan Tahun Baru)," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (13/12).

Target untuk dijadikan lokasi aksi teror B masih diselidiki. Dedi mengatakan, sebelumnya Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap seseorang berinisial IA alias MI di Dusun Krapyak, Desa Sidoarum, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, DIY pada Selasa (11/12). IA alias MI merupakan warga Indramayu, Jawa Barat.

Keduanya diduga berasal dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Kelompok ini telah dibekukan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena terbukti terlibat dalam sejumlah teror bom di Indonesia. "Keduanya satu jaringan dan punya keterkaitan tentang rencana aksi teror bom di Indramayu. Tim Densus masih mendalami pergerakan keduanya di Pulau Jawa," ujarnya.

Kembangkan Kasus

Dedi mengatakan Densus saat ini masih mengembangkan kasus ini untuk mencari para terduga teroris lain. Hal ini untuk memastikan situasi keamanan dan mengantisipasi terjadinya teror pada perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

Sebelumnya, Ketua RT 6/RW 8, Dusun Krapyak, Kelurahan Sidoarum, Petrus Suherman, mengaku mengetahui penangkapan IA. Pada Selasa, dia didatangi sejumlah orang berpakaian preman yang mengaku dari Densus 88. Sejumlah barang bukti yang dibawa Densus 88 dari rumah kontrakan itu, di antaranya dokumen, tas ransel, dan printer.

"Petugas tampak membawa sebuah tas, dokumen, satu kotak tinta hitam, sepertinya tidak ada senjata atau barang berbahaya yang dibawa. Petugas cukup banyak, ada yang berpakaian preman. Saya tidak dilapori tertulis, namun sepengetahuan saya, ada empat orang yang dibawa Densus naik mobil dan motor," katanya.

Kepala Dipo Project Yogya-Solo Kebab Turki di Kelurahan Sidoarum, Muhammad Gilang Syarifuddin, mengatakan IA merupakan salah satu karyawan baru, yang belum lama bekerja di perusahaan yang dia pimpin. Dia mengaku tidak mengetahui banyak tentang kondisi kepribadian IA.

IA sedikit tertutup dan bersikap responsif saat bekerja. Saat kumpul bermain PS atau mancing bareng, dia ikut. Gilang ikut diperiksa petugas di Mapolda DIY pascapenangkapan karyawannya tersebut. "Saya ikut diperiksa di Polda kemarin sore, sampai malam sekitar jam 19.30 WIB, total ada enam orang, saya dan karyawan. Sedangkan IA langsung ditahan," katanya.

Pemilik warung tempat penangkapan IA, Suparti, mengaku kaget atas kejadian tersebut. Ia tak menyangka IA yang hampir setiap hari makan di warungnya ditangkap polisi karena diduga terlibat dalam jaringan terorisme. "Jadi pas itu IA sedang mengambil lauk makan siang. Lalu ada tiga orang polisi bermasker sekitar pukul 14.00 WIB datang menangkap," jelasnya.

Saat penangkapan itu jalan di pertigaan ditutup dua mobil. Saat itu kalau hanya 50 orang saja ada itu polisinya. Tapi yang menangkap ada tiga, pakai penutup wajah itu, hidung sama mulutnya tertutup. Saat menangkap, tiga polisi yang diketahui berpakaian tanpa seragam tersebut sempat menanyai IA sebelum dibawa ke kantor polisi. "Mereka tanya, kamu Ibrahim bukan, dijawab iya lalu digeledah dan dibawa," ujarnya.

YK/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S, Antara

Komentar

Komentar
()

Top