Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Denmark Ancaman Serius "Les Bleus"

Foto : Bogdan TUDOR / AFP

Ancaman Serius I Pelatih Denmark, Kasper Hjulmand dan para pemainnya berjalan di lapangan setelah pertandingan sepak bola kualifikasi Piala Dunia FIFA Qatar 2022 antara Moldova melawan Denmark di Stadion Zimbru Chisinau, beberapa waktu lalu. Denmark akan menjadi ancaman serius Prancis di Grup D. Denmark melaju ­melalui kualifikasi de­ngan sembilan kemenangan, mencetak 30 gol, dalam 10 pertan­dingan.

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Denmark akan menjadi ancaman serius Prancis di Grup D. Denmark melaju melalui kualifikasi dengan sembilan kemenangan, mencetak 30 gol, dalam 10 pertandingan. Denmark mengalahkan Prancis dalam laga kandang dan tandang di ajang UEFA Nations League baru-baru ini.

Prancis dan Denmark bertemu di pertandingan kedua dan itu bisa menjadi sangat penting dalam menentukan siapa yang berada di puncak. Keduanya berpeluang bertemu Argentina di babak 16 besar.

Australia belum lolos dari babak penyisihan grup sejak Piala Dunia 2006. Mereka gagal meraih kemenangan satu pun dalam dua gelaran terakhir. Sedangkan Tunisia bermimpi untuk melaju dari grup Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam penampilan keenam. Makanya, baik Tunisia maupun Australia tak mau hanya numpang lewat. Mereka akan berjuang sekuat tenaga lolos grup juga.

Tunisia yang berjuluk "Carthage Eagles" menahan Inggris untuk bermain imbang di Piala dunia 2018. Tim asuhan Jalel Kadri menargetkan kemenangan melawan Socceroos di pertandingan kedua untuk memberi mereka kesempatan membuat sejarah dan mencapai fase sistem gugur.

"Kami tahu jelas bukan berada di antara favorit, tetapi segala sesuatu mungkin terjadi dalam kompetisi besar. Kami akan mencoba membuat kejutan," ujar gelandang Tunisia yang membela klub Jerman Koln, Ellyes Skhiri.

Dihantui

Prancis sendiri masih dihantui kenangan buruk saat memulai upaya mempertahankan trofi Piala Dunia. Les Bleus tergabung dalam grup yang sangat mirip dengan tempat memulai langkah menuju kejayaan empat tahun lalu di Russia, Grup D.

Seperti Piala Dunia 2018, Les Bleus mengawali persaingan di Qatar melawan Australia dan akan menghadapi Denmark. Satu-satunya perbedaan di Qatar adalah Tunisia yang melengkapi grup D, bukan Peru yang kalah dalam play-off kualifikasi antarbenua melalui adu penalti dari Socceroos.

Prancis datang ke Piala Dunia sebagai salah satu tim favorit pemenang. Tapi, pengalaman masa lalu seharusnya mengajari mereka untuk waspada. Belum ada negara yang berhasil mempertahankan trofi sejak Brasil tahun 1962. Terakhir kali Prancis pergi ke putaran final Piala Dunia sebagai juara bertahan, tapi dengan cepat pulang tanpa meraih satu pun kemenangan.

Setelah memenangkan Piala Dunia di kandang sendiri tahun 1998, empat tahun kemudian Les Bleus pergi ke Korea Selatan sebagai juara bertahan Piala Eropa dan favorit untuk mengeklaim gelar lain. Terhambat oleh cederanya Zinedine Zidane, mereka dikejutkan Senegal di laga pembuka dan tersingkir di babak penyisihan grup tanpa mencetak gol.

Pelatih Didier Deschamps kini memiliki lini serang yang dimotori Kylian Mbappe dan Karim Benzema yang baru saja memenangkan Ballon d'Or. Kontribusi Antoine Griezmann, Christopher Nkunku dan Ousmane Dembele membuat ketajaman mencetak gol seharusnya bukan masalah bagi Les Bleus. Tapi mereka memiliki masalah di lini lain.

Paul Pogba dan N'Golo Kante, gelandang pilihan pertama Prancis tahun 2018 cedera. Beberapa lainnya masih berupaya menemukan performa terbaik. "Dalam pertandingan terakhir kami dihadapkan dengan krisis cedera. Tetapi tidak ada keraguan, kami tahu betapa sulitnya Piala Dunia bagi semua orang," ujar Deschamps.

"Prancis masih merupakan tim yang kompetitif, tetapi banyak yang masih harus kami lakukan," untuk mempertahankan trofi," sambungnya. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top