Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Deklarasi World Tourism Park Dimeriahkan Atraksi 31 Penerjun Dunia

Foto : KORAN JAKARTA/M YAZID
A   A   A   Pengaturan Font

Meski tanpa kehadiran Presiden Jokowi, deklarasi World Toursm Park di Bali, yang digelar di lapangan Puputan, Renon, Bali, Selasa (9/10) lalu, tetap berjalan sukses dan lancar. Kemeriahan terjadi saat dibuka dengan atraksi para penerjun dunia dari 7 negara dari Inggris, Amerika, Spanyol, Meksiko, Italia, China Argentina, Indonesia, dan Singapura.

Atraksi berawal dari ketinggian 10 ribu kaki dengan gaya Wingsuit, swooping, smoke dan flag,menambah pemandangan langit yang saat itu cerah menjadi berbeda berwarna warni dari para penerjung payung di atas lapangan dan kantor Gubernur Bali. Atraksi terjun payung tersebut dipelopori oleh penerjun payung dunia yang berasal dari Indonesia, yakni Naila Novaranti. 31 penerjun dilepas dari pesawat berukuran besar, baby hercules CN 295.

Penerjun yang rata-rata dari negara Eropa turun di lapangan dengan sempurna dan membuat sekitar 1000 tamu undangan dari berbagai unsur pejabat, dari mulai Bupati sampai Walikota. Naila Novaranti yang juga sebagai pelatih para penerjun mengatakan sebagian besar para penerjun payung yang beratraksi saat itu sudah memiliki SC atau Security Clearance. Mereka merupakan perwakilan dari negara yang diundang khusus dalam acara tersebut. Istimewanya, ada pula beberapa dari club Red Devils Inggris yang selama ini dikenal di dunia.

"Sebenarnya banyak sekali yang ingin berpartisipasi dalam aksi penerjun payung ini. Tetapi karena kuota dari pihak penyelenggara sangat terbatas terpaksa kami batasi hanya 31 penerjun payung," kata Naila Novaranti sebagai Duta Wisata Udara WTP Forum, dalam rilis pernya, baru-baru ini.

Menurut Naila, para penerjun payung yang dilibatkan melakukan aksi demonstrasi di udara memang untuk memeriahkan deklarasi tersebut, juga sesuai dengan filosofi Taman Wisata Dunia yang diusung WTP Foundation. Bahwa ada wisata udara, salah satunnya adalah penerjun payung. "Dengan terjun payung kita bisa melihat keindahan Indonesia dari atas udara. Penerjun payung dari berbagai negara datang ke Bali untuk mendukung Indonesia sebaga Taman Wisata Dunia," ungkap Naila.

Sementara itu, Daniel Kumendong Founder CEO Yayasan Taman Wisata Dunia, World Tourism Park (WTP Foundation) mengumumkan bahwa setelah acara deklarasi ini, pihaknya akan menyiapkan semacam lisensi untuk diserahkan kepada Presiden. "Insya Allah kalau lisensinya sudah ada, secara resmi akan disampaikan pada beliau, tentunya akan dihadiri oleh para deklarator acara ini nantinya yang telah mendukung," ujar Daniel.

Saat ini menurut Daniel, banyak potensi wisata di Nusantara yang tidak dimiliki oleh negara lain. Hal inilah yang membuat Indonesia layak menjadi kawasan Taman Wisata Dunia. "Indonesia saat ini menjadi satu-satunya Taman Wisata Dunia yang tidak dapatkan di negara lain. Apa yang ada di dunia, pasti ada di Indonesia. Tetapi apa yang ada di Indonesia, belum tentu ada di negara lain," ujarnya.

Daniel pun menegaskan, lisensi berupa Hak Kekayaan Intelektual tentang Taman Wisata Dunia, nantinya akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo sebagai pemimpin di kawasan Taman Wisata Dunia.Dideklarasikannya Taman Wisata Dunia juga akan mempromosikan 45 potensi wisata alam unggulan yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Dari 45 potensi wisata tersebut, akan dipilih 9 tempat wisata yang akan menjadi ikon dari Taman Wisata Dunia. Beberapa potensi wisata alam yang akan dipromosikan, seperti Kepulauan Anambas, Kepulauan Seribu, Kepulauan Derawan, Danau Tiba, Danau Kelimutu, Pulau Weh, Pulau Morotai, dan Pulau Komodo. Ada pula Gunung Krakatau, Gunung Tengger, Gunung Merapi, Ujung Kulon, hingga Sungai Musi yang akan dipromosikan. yzd/S-2


Redaktur : Sriyono

Komentar

Komentar
()

Top