Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Neraca Pembayaran l CAD pada 2018 Capai 2,98% terhadap PDB, di Atas 2017 Sebesar 1,6%

Defisit Transaksi Berjalan Melebar

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kinerja impor yang tinggi hingga melampaui ekspor mendorong pelebaran CAD sepanjang 2018 meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Jakarta - Defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) kian melebar di periode tiga bulan akhir tahun lalu disebabkan tingginya impor, termasuk untuk barang nonmigas. Kondisi tersebut turut menggerakkan pelebaran CAD tahun lalu dua kali lipat dari periode sebelumnya.

Pada triwulan IV 2018, defisit neraca transaksi berjalan Indonesia kian melebar menjadi 9,1 miliar dollar AS atau 3,57 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), yang salah satunya disebabkan impor tinggi melampaui kinerja ekspor. Jika dirupiahkan, defisit transaksi berjalan selama tiga bulan terakhir 2018 itu mencapai 132,5 trilun rupiah dengan asumsi kurs 1 dollar AS setara 14.481 rupiah per dollar AS (kurs tengah BI akhir Desember 2018).

Direktur Eksekutif Departemen Statistik Bank Indonesia (BI), Yati Kurniati, di Jakarta, Jumat (8/2), mengatakan memburuknya kinerja perdagangan seiring tingginya permintaan impor yang membuat defisit transaksi perdagangan barang semakin dalam. Untuk triwulan IV-2018, defisit neraca perdagangan barang mencapai 2,6 miliar dollar AS, sementara neraca jasa defisit 1,6 miliar dollar AS.

"Namun, defisit ini utamanya untuk memenuhi kebutuhan produktif," ujar dia.

Selain itu, jika merujuk data BI, tetap tingginya defisit transaksi pendapatan primer juga turut menekan neraca transaksi berjalan sepanjang tahun lalu. Defisit neraca pendapatan primer pada triwulan IV mencapai tujuh miliar dollar AS.

Karena itu, melebarnya defisit transaksi berjalan pada triwulan IV-2018, maka CAD sepanjang 2018 meningkat hampir dua kali lipat menjadi 31,1 miliar dollar AS atau atau 2,98 persen terhadap PDB. Pada 2017, defisit transaksi berjalan hanya 16,2 miliar dollar AS atau 1,6 persen PDB.

Pelebaran CAD di tiga bulan penghujung 2018 turut membuat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tahun lalu berbalik menjadi defisit 7,1 miliar dollar AS dibanding 2017 ketika NPI surplus 11,6 miliar dollar AS.

Investor Global

Merujuk Statistik NPI yang dilansir BI di Jakarta, kemarin, dalam komponen NPI sebenarnya terdapat surplus dari neraca transaksi modal dan finansial sebesar 25,2 miliar dollar AS yang disebabkan masih banyaknya investor global yang membeli instrumen obligasi pemerintah, obligasi koporasi dan juga saham emiten di pasar Indonesia.

Namun, dalam komponen NPI, terdapat defisit 31,1 miliar dollar AS untuk neraca transaksi berjalan, yang merupakan imbas dari defisit neraca perdagangan barang, jasa dan juga pendapatan primer. "Dengan kondisi tersebut, NPI secara keseluruhan defisit 7,1 miliar dollar AS," kata Yati.

Adapun pada dua tahun terakhir yakni di 2017 dan 2016, Indonesia masih menikmati surplus NPI hingga masing-masing 11,6 miliar dollar AS dan 12,1 miliar dollar AS.

Defisit NPI pada akhir 2018 sebenarnya cukup tertolong agar tidak kian melebar, karena derasnya aliran masuk transaksi modal dan finansial di triwulan IV-2018 yang meningkat signifikan menjadi 15,7 miliar dollar AS dibanding 3,9 miliar dollar AS pada triwulan III-2018. Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top