Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemilu 2019 - Debat Paslon di Luar Pulau Jawa Merepotkan

Debat Capres Digelar di Jakarta dan Surabaya

Foto : ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Debat calon presiden dan calon wakil presiden jangan sentralistis. Karena itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) berencana menggelar debat pasangan calon presiden dan calon wakil presiden itu di dua lokasi, yakni di Jakarta dan Surabaya.

"Sementara opsinya masih ada Jakarta dan Surabaya. Supaya pilpresnya nanti tidak hanya sentralistis di sini (Jakarta)," kata Ketua KPU, Arief Budiman, di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (30/11).

Arief mengatakan, awalnya debat direncanakan digelar di tiga pulau, yaitu Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Namun, setelah dipertimbangkan dari sejumlah aspek, penyelenggaraan debat paslon di luar Pulau Jawa dinilai sangat merepotkan. Selain merepotkan paslon sebagai peserta debat, juga merepotkan tim kampanye, hingga pendukung pasangan calon.

Tak hanya itu, penyelenggaraan debat di luar Pulau Jawa, kata Arief, juga merepotkan sejumlah lembaga penyiaran yang nantinya akan ikut menyiarkan penyelenggaraan debat. Sebab, mereka diharuskan melakukan distribusi logistik dan personel dalam jumlah besar.

Namun demikian, Arief mengatakan rencana ini masih dalam pertimbangan. KPU masih harus berdiskusi dengan sejumlah pihak untuk memastikan perencanaan debat paslon itu.

"Setelah itu jadi gimana, ya sudah, dua (debat) di Jakarta, satu di Surabaya, dan satu lagi di Jakarta. Kita masih cek lagi, ternyata nanti pas di Surabaya itu kena TV yang misalnya tidak punya pasukan banyak di Surabaya jadi merepotkan," ujar Arief.

"Jadi masih bisa di Jakarta semua, tapi bisa juga empat Jakarta, satu Surabaya," sambungnya.

Lima Kali

KPU berencana menggelar debat capres-cawapres sebanyak lima kali. Seluruhnya, akan dilaksanakan pada tahun 2019. Rancangan debat capres-cawapres ditargetkan selesai akhir tahun 2018, sehingga diharapkan debat pertama dapat digelar Januari 2019.

Arief mengatakan pihaknya sudah berdiskusi dengan sejumlah pihak terkait perencanaan waktu diselenggarakannya debat itu. Rencananya, debat digelar pada Januari-April 2019.

"Kemarin sudah kami usulkan tanggal 17 Januari, 17 Februari, 17 Maret, 30 Maret, sama 13 April," kata Arief.

Opsi kedua, debat akan diselenggarakan sebanyak lima kali dalam kurun waktu Januari-April 2019 pada hari Rabu. Pemilihan tanggal dan hari debat tersebut disesuaikan dengan tanggal dan hari pemungutan suara, yaitu 17 April 2019.

"Semua persiapan itu dilakukan di bulan Desember terutama untuk debat sesi pertama yang dilaksanakan di bulan Januari, Desember harus selesai. Tapi nanti, yang Februari, Maret, April kan bisa sambil jalan. Tapi, desain besarnya sudah kami selesaikan sekarang," ujar Arief.

Meski demikian, jadwal ini masih berupa draf dan masih bisa berubah. Arief menyebutkan, KPU masih harus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak seperti lembaga penyiaran yang akan menyiarkan debat hingga lokasi penyelenggaraan. "Kan saya belum menghubungi tempatnya. Tiba-tiba saya minta 17 Februari, tapi ternyata tempat yang saya mau pakai, maaf Pak sudah ada orang, nah kan sudah harus ganti lagi," kata Arief.

Lebih lanjut, Arief mengatakan pihaknya menargetkan persiapan perencanaan debat pilpres selesai pada Desember 2018 agar debat pertama dapat diselenggarakan Januari 2019.

KPU berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk membahas materi debat capres-cawapres Pemilu 2019, di antaranya budayawan, ahli lingkungan hidup, ahli ekonomi, kelompok agama, hingga organisasi hubungan internasional. rag/Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top