Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Moneter

Data Ekonomi AS yang Kuat Meredakan Kekhawatiran Resesi

Foto : ISTIMEWA

Gambar ilustrasi uang kertas dollar AS, Franc Swiss, pound Inggris, dan Euro, diambil di Warsawa, baru-baru ini.

A   A   A   Pengaturan Font

Di tengah tanda-tanda prospek pertumbuhan global secara keseluruhan membaik menyusul serangkaian data ekonomi AS yang kuat meredakan kekhawatiran resesi.

SINGAPURA - Kenaikan dollar AS terhenti di perdagangan Asia, pada Kamis (16/2) sore, karena investor menunjukkan selera risiko yang lebih tinggi di tengah tanda-tanda prospek pertumbuhan global secara keseluruhan membaik menyusul serangkaian data ekonomi AS yang kuat, bahkan ketika Federal Reserve tampaknya akan menaikkan suku bunga lebih lanjut.

Seperti dikutip dari Antara, data dari Departemen Perdagangan AS menunjukkan pada Rabu (15/2), penjualan ritel di Amerika Serikat meningkat tajam pada Januari setelah dua penurunan bulanan berturut-turut, didorong oleh pembelian kendaraan bermotor dan barang lainnya.

Itu terjadi hanya sehari setelah angka inflasi AS menunjukkan harga konsumen melambat, tetapi masih kaku. Data dari awal bulan ini juga menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS meningkat tajam pada Januari, menunjuk ke pasar tenaga kerja yang masih ketat.

Greenback menghapus beberapa kenaikan hari sebelumnya pada Kamis, meskipun masih tetap mendekati level tertinggi enam minggu terhadap sekeranjang mata uang.

Dollar Selandia Baru naik 0,34 persen menjadi 0,6302 dollar AS, tetapi tidak jauh dari level terendah enam minggu Rabu (15/2/2023) di 0,6253 dollar AS. Demikian pula, euro naik 0,15 persen menjadi 1,0703 dollar AS, setelah jatuh ke level terendah lebih dari sebulan di awal pekan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top