Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Dari Raditya Oloan hingga Deddy Corbuzier Pernah Bertarung dengan Badai Sitokin, Apakah Itu

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Sedang ramai diperbincangkan mengenai badai sitokin, sudah tahu hal tersebut? Badai sitokin sering menjadi penyebab kematian banyak orang selama pandemi Covid-19 ini. Sebenarnya, badai sitokin ini bukanlah nama sebuh penyakit.

Badai sitokin merupakan sindrom yang mengacu pada sekelompok gejala medis dimana sistem kekebalan tubuh mengalami terlalu banyak peradangan. Akibatnya, organ gagal berfungsi dan memicu kematian.

Dalam catatan Koran Jakarta, ada dua artis yang mengalami badai sitokin, pertama suami artis dari Joanna Alexandra yaitu Raditya Oloan dan selanjutnya Deddy Corbuzier.

Raditya Oloan diketahui mengalami kondisi badai sitokin (Cytokine Strom) sebelum kepergiannya.

Hal tersebut diungkapkan Joanna pada unggahan di Instagram, Rabu (5/5/2021). "Dia mengalami badai sitokin yang menyebabkan hiper-inflamasi di seluruh tubuhnya," tulis Joanna.

Sedangkan Deddy Corbuzier, mengungkapkan masa kritisnya setelah positif dari Covid-19 bahwa dirinya diserang badai sitokin. Deddy menyebutkan, kerja paru-parunya bahkan turun hingga 60 persen dalam tempo dua hari.

Pria yang dikenal punya gaya hidup sehat ini mengatakan, badai sitokin menerjang ketika dirinya sudah dinyatakan negatif dari corona. "Saya sakit.. Kritis, hampir meninggal karena badai cytokine, lucu nya dengan keadaan sudah negatif. Yes it's covid," tulis Deddy di akun sosial medianya.

Mengenal badai sitokin

Badai Sitokin lebih dikenal dengan istilah Sindrom Sitokin Rilis (CRS) atau Sindrom Badai Sitokin (CSS) adalah terjadinya Sindrom Respons Inflamasi Sistemik (SIRS) yang dapat dipicu oleh berbagai faktor dan salah satunya adalah infeksi oleh virus.

Secara singkat badai sitokin adalah rangkaian respons imun yang berlebihan yang dapat menyebabkan masalah serius.

Dikutip dari Very Well Health, sistem kekebalan mengandung banyak komponen berbeda yang membantu tubuh melawan infeksi termasuk sitokin. Sitokin adalah protein sistem kekebalan tubuh yang mengatur interaksi antar sel dan memicu reaktifitas imun, baik pada imunitas bawaan maupun adaptif.

Dalam keadaan normal, sitokin ini membantu mengoordinasikan respons sistem kekebalan untuk menangani zat yang dapat menyebabkan infeksi, seperti virus atau bakteri.

Sitokin normalnya hanya berfungsi sebentar dan berhenti saat respons kekebalan tubuh tiba di daerah infeksi. Masalahnya adalah terkadang respons peradangan tubuh tidak terkendali dan menyebabkan lebih banyak kerusakan.

Saat terjadi badai sitokin, sitokin terus mengirimkan sinyal sehingga sel-sel kekebalan tubuh terus berdatangan dan bereaksi di luar kendali.

Pada kasus infeksi Covid-19, peningkatan beberapa sitokin inflamasi tampaknya terlibat dalam perkembangan sindrom gangguan pernapasan akut, penyebab utama kematian pada orang yang menderita penyakit Covid-19.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top