Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Darren Walker

Dari Kernet Bus ke Presiden Ford Foundation

A   A   A   Pengaturan Font

Perjalanan hidup atau nasib seseorang tidak ada yang tahu. Orang Jawa punya "mutiara" yang bunyinya, "Wong urip kaya roda." Artinya, orang hidup seperti roda. Maknanya, seperti roda nasib orang bisa kadang di atas (sukses), tak jarang juga di bawah (gagal/miskin). Sebab, roda itu berputar.

Siapa sangka, orang yang waktu muda/kecil menjadi awak bus atau kondektur/kernet, dalam perjalanan waktu akhirnya, dia menjadi Presiden dari Ford Foundation. Itulah yang dialami Darren Walker. Pria ini sekarang mengelola dana yayasan senilai 13 miliar dollar AS atau sekitar 195 triliun rupiah.

Tiap tahun yayasan tersebut menerima tambahan dana amal sekitar 600 juta dollar AS. Walker sekarang sudah menjadi orang sukses. Berbagai posisi dijabat. Namun, dia tidak bisa melupakan perjalanan hidupnya saat menjadi kondektur bus pada usia 13.

"Ada sebuah sistem yang membuat orang banyak tidak terlihat. Ini termasuk cita-cita saya untuk pekerja di Ford," katanya. Yang dia maksud adalah sistem yang membuat ketidaksetaraan. Ada yang kaya raya. Banyak yang sangat miskin.

Maka, fokus Walker sekarang, adalah mengikis ketidaksetaraan, sebagaimana pernah dialami waktu kecil. Walker sendiri selain mengurus yayasan Ford, juga menjadi pengacara perusahaan pembuat mobil tersebut.

Walker memang menangani yayasan untuk nasional. Namun, dia lebih banyak fokus kepada masyarakat terpinggirkan di belahan New York, AS. Dia berjalan bersama kelompok-kelompok pembela yang mendukung orang-orang kesrakat.

Secara sosial, dia juga berjuang mengakhiri perkawinan anak serta menjadi Komite Perlindungan Jurnalis. Tak hanya itu, sebagai anggota Komisi Independen Reformasi Pidana dan Penahanan Pidana Kota New York, dia juga telah terlibat dalam upaya untuk menutup kompleks penjara Pulau Rikers.

Dia pun banyak menawarkan keahliannya ke organisasi-organisasi lain, termasuk Komisi Kota New York untuk urusan seni dan monumen. nyt/wid/G-1*

Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top