Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelolaan Keuangan Daerah

Dana "Idle" Pemda di Bank Capai Rp222,6 Triliun

Foto : Kementerian Keuangan
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Dana pemerintah daerah yang mengendap di perbankan hingga semester pertama 2017 meningkat dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Apabila terlalu lama idle, pergerakan ekonomi daerah dikhawatirkan jalan di tempat atau bahkan berpotensi mandeg.

Selama ini, dana tersebut berperan penting dalam mendorong perekonomian di daerah, terutama yang selama ini tidak mempunyai sumber pertumbuhan sendiri. Semakin besar belanja daerah, sumbangannya terhadap produk domestik bruto (PDB) juga kian besar. Tak hanya itu, percepatan realisasi belanja daerah diyakini dapat meningkatkan efek jamak atau multiplier effect bagi pembangunan daerah.

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan melaporkan posisi simpanan pemerintah daerah (pemda) di perbankan pada akhir Juni 2017 mencapai 222,6 triliun rupiah, yang terdiri dari giro, deposito maupun tabungan. Angka itu meningkat 7,9 triliun rupiah dibandingkan simpanan serupa pada periode sama 2016.

Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, Boediarso Teguh Widodo di Jakarta, Senin (31/7), menjelaskan posisi simpanan pemda tersebut terdiri atas giro sebesar 140,7 triliun rupiah atau 63,2 persen, deposito sebesar 76,6 triliun rupiah atau 34,4 persen dan tabungan sebesar 5,3 triliun rupiah atau 2,4 persen.

"Dibandingkan posisi simpanan pemda di perbankan pada bulan sebelumnya atau Mei 2017 sebesar 244,5 triliun rupiah, maka terdapat peningkatan penyerapan pada Juni 2017 hingga 21,9 triliun rupiah," ujar Boediarso.

Pendapatan Rendah

Dia mengatakan penurunan simpanan pemda ini karena rendahnya realisasi pendapatan dari belanja daerah hingga Juni 2017. "Sampai akhir Juni 2017, realisasi pendapatan daerah hanya 85,1 triliun rupiah, sementara realisasi belanja daerah pada periode yang sama mencapai 107,04 triliun rupiah," katanya.

mad/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top