
Dana Asing Terus Keluar dari "Emerging Countries"

ESTHER SRI ASTUTI Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undip Semarang
Terkait capital outflow, Esther mengatakan hal itu sulit dibendung karena pemilik modal berbondong-bondong memindahkan portofolio dan asetnya ke negara yang menawarkan tingkat suku bunga lebih tinggi dari Indonesia.
"Itulah konsekuensi investasi yang tidak riil, hanya beli surat berharga di pasar Indonesia, sehingga ketika ada yang menawarkan bunga lebih tinggi, sudah pasti ada capital flight dari Indonesia ke negara lain," jelas Esther.
Indonesia, tambahnya, harus bisa menarik investasi riil, seperti investasi untuk bikin pabrik yang mendorong hilirisasi industri sehingga akan membuka lapangan pekerjaan lebih banyak.
Dihubungi pada kesempatan terpisah, Pakar Ekonomi dari Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI), Surabaya, Leo Herlambang, mengatakan aliran modal keluar tersebut merupakan langkah wajar dari investor dalam kondisi saat ini.
"Dalam situasi seperti ini memang wajar terjadi capital outflow, karena terjadi penurunan nilai aset dan rupiah kita juga terdampak. Nilai seperti itu masih wajar," kata Leo.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya