
Dana Asing Terus Keluar dari "Emerging Countries"

ESTHER SRI ASTUTI Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undip Semarang
"Ini adalah suatu yang harus kita jaga karena berhubungan dengan cost of fund dari pembiayaan kita," tegasnya.
Sebelum pandemi Covid-19, tepatnya pada 2019 lalu, emerging countries sempat menikmati capital inflow sekitar 70 miliar dollar AS, sedangkan pada 2022 terjadi capital outflow hingga minus 50 miliar dollar AS.
"Ini adalah reverse terhadap keberadaan hard currency terutama dollar AS yang sangat menentukan banyak negara," katanya.
Dorong Investasi
Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Esther Sri Astuti, mengatakan stabilitas sektor keuangan sangat rentan jika hanya mengandalkan aliran dana dalam bentuk portofolio yang kental dengan nuansa spekulasi untuk mengambil keuntungan sesaat. Sebab itu, dia menyarankan pemerintah agar lebih mendiversifikasi penarikan dana asing dengan lebih fokus mendorong investasi langsung di sektor riil.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya