
Dana Asing Terus Keluar dari "Emerging Countries"

ESTHER SRI ASTUTI Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undip Semarang
Kendati demikian, Indonesia pada 2021 dan 2022 masih beruntung karena pemerintah berhasil menurunkan exposure kepemilikan asing dalam governement bonds yang sebelum pandemi mencapai 38,5 persen menjadi 15,34 persen.
"Pada 26 Agustus 2022, foreign holders kita di 15,34 persen. Artinya, meski terjadi movement capital outflow yang mencapai 126,85 triliun rupiah, tapi dampak terhadap yield menjadi lebih bisa dikelola," jelas Menkeu.
Hal itu tidak terlepas dari koordinasi pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) yang terus menjaga stabilitas Surat Berharga Negara (SBN) sehingga kinerjanya relatif stabil.
Menkeu mengatakan kinerja SBN dalam periode bergejolak saat ini relatif dalam situasi yang baik dibanding negara lain seperti AS yang yield US treasury-nya melonjak lebih dari 100 persen.
Indonesia secara year to date (ytd) juga mengalami kenaikan dari bonds 10 tahun di 12,4 persen, sedangkan Filipina 28,7 persen dan Meksiko 17,5 persen.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya