Dampak La Nina Harus Diantisipasi
Fenomena cuaca ekstrem La Nina dapat berdampak terhadap penurunan produktivitas pertanian sehingga dikhawatirkan dapat membuka celah impor pangan, terutama beras.
JAKARTA - Ancaman cuaca ekstrem, La Nina seperti yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geologi (BMKG), tak hanya menimbulkan gangguan produksi karena kelebihan air tetapi juga memicu banyaknya hama penyakit yang menyerang tanaman pertanian. Karena itu, langkah preventif perlu dilakukan agar produksi tidak terganggu.
Jika produksi terganggu, celah impor beras makin terbuka lebar. Padahal, selama ini impor beras tidak dilakukan karena produksi masih aman.
Koordinator Nasional Koalisi untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah mengatakan, sesuai prediksi tahun depan, muncul fenomena La Nina yang memicu banyak hujan. Untuk itu, salah satu hal yang perlu diantisipasi dengan baik adalah soal hama penyakit terutama pada tanaman padi.
"Dengan cuaca basah beberapa penyakit tanaman padi dapat lebih mudah outbreak, misalnya wereng dan penggerek batang karena itu persiapan dan kewaspadaan dini perlu ditingkatkan," tegas Said pada Koran Jakarta, Minggu (31/10).
Dijelaskannya, untuk penggerek misalnya, cara paling efektif dengan mengumpulkan kelompok telur di persemaian sehingga terputus siklusnya. Sebab, jika sudah masuk ke dalam batang dan di pertanaman susah dikendalikan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya