Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Daftar Segera, Program S2 PTDI-STTD Akan Ditutup 10 Maret

Foto : Istimewa

Ilustrasi Program S2 PTDI-STTD.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia transportasi darat yang unggul, Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) terus berupaya melakukan terobosan. Salah satunya adalah membuka program Magister Terapan (S2) di Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD (PTDI-STTD) yang pendaftarannya akan ditutup pada 10 Maret mendatang.

Direktur PTDI-STTD, Ahmad Yani mengatakan pembukaan studi Magister Terapan ini merupakan upaya yang konkret dari komitmen Kementerian Perhubungan melalui BPSDMP dalam melakukan upaya memberikan kesempatan pembelajaran bagi masyarakat, sekaligus mengembangan kualitas sumber daya manusia di bidang transportasi darat agar mendapatkan kemampuan yang dapat disetarakan dengan lulusan pergurunan tinggi dari luar negeri.

"Program Magister Terapan di PTDI-STTD ini untuk menyiapkan SDM profesional yang berkompeten sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia kerja. Selain aspek teknis yang semakin dimatangkan, maka aspek kemampuan nonteknis dan kepemimpinan merupakan karakter keunggulan lulusan program itu. Selain itu, kemampuan memecahkan masalah hendaknya dibentuk dengan skema pembelajaran berbasis proyek dan perkuliahan berbasis praktik yang tinggi untuk menguatkan kemampuan analisis pada problem-problem riil di industri dan dunia kerja," kata Yani dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/3).

Ia juga menjelaskan bahwa Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 087/D/T/2021, bahwa pihaknya mendapatkan izin untuk membuka dua program studi. Yaitu, Program Studi Magister Terapan Pemasaran, Inovasi dan Teknologi (M.Tr.M) menyiapkan 24 formasi untuk Calon Mahasiswa Magister Terapan dengan kompetensi yang akan dapat adalah Brand Account Manager, Direct Market Executive, Digital Account Executive, dan Marketing Specialist.

Lalu, tambah Yani, untuk program studi yang kedua, katanya, adalah Program Studi Magister Terapan Teknik Keselamatan dan Resiko (M.Tr.T) menyiapkan 24 formasi untuk Calon Mahasiswa Magister Terapan dengan kompetensi yang akan didapatkan sebagai berikut, Safety and Risk Specialist, Safety Manager, Safety and Risk Consultant, Risk Management Officer dan Teknisi K3 Umum.

"Calon mahasiswa wajib melakukan pendaftaran online melalui website www.ptdisttd.ac.id atau s2.ptdisttd.ac.id dan mengunggah dokumen yang dipersyaratkan. Dan batas waktu pendaftaranya ini kami perpanjang, yaitu sampai tanggal 10 Maret 2022 pukul 23.59 WIB, Mari bergabung ke PTDI-STTD," katanya.

Yani juga menjelaskan bahwa program magister terapan yang diselanggarkan memiliki sejumlah keunggulan, tidak hanya program studi yang tengah diperlukan dibidang industri saat ini saja. Keunggulan lainnya adalah dosen yang akan memberikan pengajaran memiliki kualifikasi Doktor atau Profesor baik dari dalam ataupun luar negeri dengan distribusi spesialisasi khusus dibidang transportasi.

"Lalu keunggulan lainnya adalah lulusan dari program studi magister terapan PTDI STTD dapat langsung berkiprah kembali dibidang tugasnya dengan mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkannyan. Dan yang juga menariknya lagi lulusan S2 kami dapat melanjutkan program pasca sarjana jenjang doktoral baik di dalam ataupun diluar negeri," katanya.

Sedangkan keunggulan lainnya, kata Yani adalah metode pembelajarannya yaitu Student Centered Learning (SCL), yaitu metode pembelajaran yang menempatkan mahasiswa sebagai pusat kegiatan belajar dan mengajar dengan mengutamakan krativitas, kapasitas, kepribadian dan kebutuhan masing-masing mahasiswa serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan.

"Tidak ketinggalan kami akan memberikan secara khusus pembelajaran SCL yang dipadukan dengan sistem LBE atau Laboraturium Based Education). Dimana proses belajar dan mengajarnya berbasis riset yang dilaksanakan di laboraturium. Dan dalam situasi pandemi Covid-19 kami juga menerapkan metode belajar Blended Learning yang dengan cara daring atau belajar melalui video conference," tutupnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top