Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
anah Longsor l Bangunan Perumahan Pesona Berada di Jalur Hijau

Daerah Rawan Longsor Diaudit

Foto : Galih Pradiptata

Tanah Longsor I Warga melihat rumah yang rusak akibat longsor di Perumahan Pesona Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta, Senin (26/11). Intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan sebidang tanah di wilayah tersebut longsor.

A   A   A   Pengaturan Font

Rumah-rumah tepat berada di bibir saluran air mikro dengan posisi cukup curam. Perbedaan tinggi kontur tanah hanya diperkuat tembok turap batu.

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, akan mengaudit seluruh kawasan rawan longsor di Jakarta. Dia menemukan kawasan jalur hijau yang didirikan banyak bangunan permanen, sehingga menyebabkan bencana longsor. Janji ini disampaikan Anies, Selasa (27/11), saat meninjau rumah longsor di Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

"Rumah-rumah yang berada di pinggir tanggul akan di-review. Semua akan diaudit. Bila tempat berisiko, maka bangunan harus dibongkar," ujar Anies. Dia bilang, penghuni akan diminta memilih tinggal di tempat rawan longsor atau mencari tempat lain yang lebih aman. Dia juga akan minta lurah setempat untuk bermusyawarah dengan para warga agar mau direlokasi dari jalur hijau tersebut.

"Intinya, harus ada musyawarah dengan warga. Tempat ini berisiko besar," katanya. Anies berpendapat, tidak ada keluarga yang ingin merasakan kejadian seperti dialami Syarifudin yang rumahnya ambles.

Dalam kesempatan ini, Anies meninjau rumah longsor di Jalan Pesona Kalisari RT 07 RW 05, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Rumah ini tepat berada di bibir saluran air mikro dengan posisi cukup curam. Perbedaan tinggi kontur tanah ini hanya diperkuat tembok turap batu. Selain rumah, sebuah sepeda motor pun ikut tertimbun tanah longsor.

"Itu lahan hijau. Seharusnya tidak ada bangunan," tutur Anies. Faktanya, terdapat begitu banyak bangunan dan hampir pastisemuanya tidak punya IMB. Jadi, bangunan-bangunan tersebut tanpa izin. Para pembangun tidak memperhitungkan kekuatan struktur tanah. Di bagian bawah kawasan yang longsong ada saluran air besar. "Aliran air menggerus terus-menerus, sehingga akhirnya longsor," ungkapnya.

Menurut Anies, petugas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah diterjunkan untuk mengamankan area longsor. Dinas Bina Marga segera memperbaiki tanggul yang longsor. Dia menargetkan, perbaikan tanggul longsor dapat selesai dalam sebulan.Sesudah itu, semua tanggul sepanjang kawasan longsor akan dicek kekuatannya agar tidak terulang kasus serupa.

Dibenarkan

Ketua RT 04 RW 09 Kalisari, Surachman membenarkan pernyataan Anies. Menurutnya, perumahan rawan longsor itu menempati jalur hijau. Bahkan, perumahan tersebut baru dibangun tahun 2002 tanpa izin mendirikan bangunan (IMB).

Dulu semua jalur hijau. Lalu setelah era reformasi berdiri banyak bangunan. Tapi, pada saat pembangunan, surat izinnya tidak keluar. Makanya dijual per kavling. Dalam pandangan Surachman, fondasi bangunan-banguan tidak kuat.

Surachman menambahkan, pembangunan Bangunan rumah di Jalan Pesona Kalisari tersebut dilakukan tanpa koordinasi terlebih dulu dengan permukiman yang ada di bawahnya. Sehingga, saluran air yang berasal dari perumahan tersebut langsung dibuang begitu saja ke wilayah bawah yang kebetulan berada di RT-nya. Imbasnya, saluran air menggerus tanah dan mengakibatkan longsor.

Longsor mengakibatkan, antara kawasan hunian Jl Pesona dan RT 04 terputus, tak ada jalan penghubung lagi. Pemilik rumah terdampak longsor di Kalisari, Syarifudin, yang juga Ketua RT 05 RW 07 mengatakan, pihaknya memiliki IMB dan dokumen resmi kepemilikan rumah tersebut. Namun, dia mengaku akan patuh pada kebijakan pemerintah jika rumahnya harus dibongkar karena berada di lahan hijau.

"Saya ikut rencana pemerintah seperti diungkapkan Pak Anies. Tadi dia bilang mau dibuang. Ya, sudah, semoga ada rezeki lain. Saya juga memikirkan keselamatan warga lain. Keluarga tinggal di sini juga sudah tidak aman," katanya.

Saat awal kejadian, ungkapnya, ada lubang sekitar satu meter tepat di jalan depan rumahnya. Lalu, sebuah ban mobil terperosok di lubang itu, Minggu (25/11) siang. Dia berinisiatif memperbaiki jalanan yang berlubang bersama warga. Namun, Senin (26/11) siang terjadi hujan deras hingga akhirnya longsor. pin/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top