Cuaca Esktrem Ganggu Pasokan Cabai
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, serangan OPT terbanyak adalah virus kuning 26 persen, antraknosa 29 persen, lalat buah 17 persen, virus keriting 16 persen, dan thrip 12 persen dari luas pertanaman yang ada. Sehingga secara nasional luas pertanaman cabai yang terkena serangan OPT saat ini sebanyak 1.152 ha dan puso 0,15 ha.
Pasokan Terganggu
Terganggunya proses produksi tersebut membuat pasokan cabai berkurang. Alhasil, harga cabai hampir di seluruh daerah melonjak.
Di Garut, Jawa Barat, pemerintah daerah setempat menyampaikan salah satu penyebab harga cabai rawit naik di pasaran sejak sepekan lalu karena pasokan dari petani minim sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar untuk komoditas tersebut. Di sejumlah pasar tradisional, harga cabai saat ini melonjak menjadi 95 ribu rupiah per kilogram (kg) dari harga normal sebelumnya 25 ribu rupiah per kg.
Di Bali, harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional bahkan menembus 120 ribu per kg. Di Jember, Jawa Timur, di daerah tersebut harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional naik hingga mencapai 120 ribu rupiah per kg dan merupakan harga tertinggi selama tiga bulan terakhir.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya