Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan Pertanian

"Corporate Farming" Model Bisnis Masa Depan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian serta Bank Indonesia (BI) menginisiasi pengaplikasian prototip model bisnis corporate farming. Model bisnis yang dikerjasamakan ini tetap menganut prinsip-prinsip koperasi pertanian yang sudah ada selama ini namun juga memiliki semangat bisnis profesional.

"Kita akan memprofesionalkan usaha petani kita dengan meneruskan pendahulu kita yang punya BUUD (Badan Usaha Unit Daerah) dan KUD (Koperasi Unit Desa). Kita harus menggerakkan semua elemen ini menjadi potensi yang nyata," ujar ujar Dekan Fakultas Pertanian UGM, Jamhari saat pengenalan konsep corporate farming dalam pembukaan Dies Natalis ke-17 Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta, Selasa (11/7).

Sebagai bagian dari program ini, Kementerian Pertanian akan memberikan bantuan sarana prasarana pertanian berupa transplanter. Alat ini, menurut Jamhari, akan mempermudah pekerjaan para petani, khususnya di tengah keterbatasan tenaga buruh tani yang diperlukan.

"Petani kecil sudah menghadapi problem tenaga kerja, bahkan mereka harus inden buruh tani hingga 15 hari. Ini berdampak pada tidak tepatnya waktu tanam sehingga penggunaan transplanter sudah jadi kebutuhan dalam mengkonsolidasi beberapa petak lahan," ujarnya.

Model bisnis ini, jelas Jamhari, akan mulai diterapkan kepada kelompok tani di wilayah Jetis, Kabupaten Bantul. Desa ini diharapkan dapat menjadi pionir bagi penerapan model serupa di wilayah-wilayah lainnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top