Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perubahan Ekosistem

“Columbia Exchange" yang Merusak Alam Amerika

Foto : afp/ MARIA BASTONE
A   A   A   Pengaturan Font

Ketika pertama kali tiba pada tahun 1420, mereka bertekad untuk menaklukkan pulau di selatan Madeira yang sekarang kemudian dinamai Porto Santo. Di sini sang kapten kapal muncul dengan ide untuk melepaskan beberapa kelinci yang telah berkembang biak di kapal.

Hewan-hewan kecil ini sangat umum di Semenanjung Iberia, jadi mereka tidak terlalu mempermasalahkannya. Namun di pulau perawan ini yang penuh dengan rumput yang subur dan menggugah selera, tanpa predator atau patogen apapun, mereka mulai berkembang biak tak terkendali dan memakan apapun yang ditanam oleh manusia.

"Orang Portugis tidak akan membiarkan penjajah berbulu ini mengambil alih pulau mereka, jadi mereka mengambil senjata, menyerang liang mereka, dan membunuh sebanyak mungkin kelinci," tulis Marina Urdapilleta, sejarawan spesialisasi dalam manajemen warisan budaya dalam tulisannya di The Collector.

Upaya mereka sia-sia karena mereka tidak dapat menghentikan laju perkembang-biakan kelinci, sehingga mereka tidak punya pilihan selain meninggalkan pulau itu. Perkembangbiakan kelinci yang tidak terbendung bukan hanya di Porto Santo. Hal ini terjadi juga ketika Inggris menemukan Australia.

Dari Porto Santo, orang Portugis pindah ke pulau tetangga yang lebih besar di utara yang kemudian dinamakan Madeira. Pulau ini memang bebas dari kelinci, tetapi menghadapi masalah berupa padatnya populasi manusia dan pepohonan yang membuat tidak ada tempat untuk menetap. Bahkan nama yang mereka berikan yaitu Madeira yang berarti kayu, merujuk pada hutan luas di pulau itu. Karena tidak punya kesabaran untuk menebang pohon satu per satu, mereka memutuskan untuk membakar pulau itu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top