Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Coco Gauf dan Venus Langsung Tersingkir

Foto : Glyn KIRK / AFP

Gauff Mengembalikan Bola I Petenis Amerika Serikat, Coco Gauff mengembalikan bola kepada petenis AS Sofia Kenin saat pertandingan tenis tunggal putri pada hari pertama Kejuaraan Wimbledon 2023 di All England Tennis Club di Wimbledon, London, Senin (3/7). Gauff dan Venus langsung ter­singkir di babak pertama turnamen Grand Slam Wimbledon. Kedua petenis asal AS itu kalah dalam pertanding­an yang berlangsung Selasa (4/7) dini hari WIB.

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Coco Gauf dan Venus Williams langsung tersingkir di babak pertama turnamen Grand Slam Wimbledon. Kedua petenis wanita asal Amerika Serikat itu kalah dalam pertandingan yang berlangsung Selasa (4/7) dini hari WIB. Hasil lain, Novak Djokovic mengawali langkah untuk merebut gelar Wimbledon kedelapan dengan kemenangan ke-40 berturut-turut di Center Court.

Kejutan besar terjadi di hari pembuka saat petenis peringkat ketujuh dunia, Gauff, kalah 6-4, 4-6, 6-2 dari sesama petenis Amerika Serikat, Sofia Kenin, yang lolos dari babak kualifikasi. Kenin, yang sekarang menempati peringkat 128 dunia, adalah juara Australia Open dan runner-up Prancis Open 2020 sebelum cedera dan penurunan performa membuat kariernya merosot.

"Ini sangat berarti. Saya harus melalui kualifikasi," ujar Kenin. "Saya berjuang di luar sana. Saya sangat bangga pada diri sendiri," sambungnya. Hasil mengecewakan juga dialami juara Wimbledon lima kali, Venus Williams, petenis berusia 43 tahun yang melakoni debutnya di turnamen itu tahun 1997.

Venus Williams bermain di nomor tunggal untuk ke-24 kalinya, dikalahkan 6-4, 6-3 oleh sesama petenis wild card, Elina Svitolina, dari Ukraina, semifinalis Wimbledon tahun 2019. Venus Williams terjatuh di awal set pertama di Center Court dan mengalami cedera di lutut kanannya. Dia akhirnya kalah karena 33 kesalahan sendiri. "Saya benar-benar kecewa karena rumput membuat saya kesulitan," ujar Venus Williams.

Di pertandingan lain, Djokovic yang berusia 36 tahun dan memenangkan empat gelar terakhir di All England Club, mengalahkan petenis peringkat 68 dunia Pedro Cachin dari Argentina, 6-3, 6-3, 7-6 (7/4). Dia tidak pernah kalah di All England Club sejak 2013.

Petenis asal Serbia yang berusaha menyamai rekor delapan gelar Wimbledon milik Roger Federer, akan menghadapi petenis Australia, Jordan Thompson, untuk memperebutkan satu tempat di putaran ketiga. Petenis nomor dua dunia itu sudah mengantongi gelar Australia Open dan Prancis Open tahun ini.

Memenangkan Grand Slam ke-23 di Paris menempatkannya hanya terpaut satu gelar dari rekor 24 gelar tunggal sepanjang masa milik Margaret Court. Djokovic juga setengah jalan untuk menyapu bersih gelar Grand Slam dalam satu tahun kalender pertama sejak Rod Laver meraihnya pada 1969.

Unggulan ketujuh Andrey Rublev dari Russia mengalahkan petenis Australia Max Purcell 6-3, 7-5, 6-4. Dua belas bulan lalu, semua petenis Russia dan Belarusia dilarang tampil di Wimbledon sebagai respons terhadap invasi ke Ukraina.

"Saya pikir jelas ada opsi yang lebih baik, tidak hanya melarang," ujar Rublev, yang selanjutnya akan menghadapi rekan senegaranya Aslan Karatsev.

Petenis Russia lain, Daria Kasatkina dan Veronika Kudermetova, serta pemenang Grand Slam dua kali Victoria Azarenka dari Belarusia, juga melaju. Petenis nomor satu dunia Iga Swiatek menyingkirkan Zhu Lin asal Tiongkok.

Keamanan Ketat

Swiatek yang merupakan juara bertahan AS Open dan Prancis Open menang 6-1, 6-3 atas lawannya yang berada di peringkat ke-34. "Saya merasa percaya diri dan melakukan pekerjaan yang baik untuk menyesuaikan diri dengan lapangan rumput," ujar petenis Polandia berusia 22 tahun yang belum melewati babak 16 besar di Wimbledon.

Petenis lain yang juga lolos ke babak berikutnya adalah unggulan keempat di bagian putra Casper Ruud dan unggulan kedelapan Jannik Sinner.

Turnamen tahun ini dimainkan dengan keamanan yang diperketat karena kekhawatiran para aktivis iklim mengganggu pertandingan menyusul protes yang terjadi di ajang olahraga lain. "Tentu saja kami telah memperhitungkan apa yang telah kami lihat di tempat lain sehingga keamanan telah ditingkatkan di berbagai tempat di sekitar lapangan," ujar kepala eksekutif All England Club Sally Bolton.

Langkah-langkah keamanan ekstra membuat kecewa t para penggemar yang kedinginan dan basah yang berbaris di antrean. Seorang penggemar men-tweet bahwa dia telah menunggu selama lima jam, menyebut penundaan itu "amburadul". ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top