Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Korporasi - CLEO akan Meminta Persetujuan Pemegang Saham melalui RUPSLB

CLEO Incar "Private Placement" 274 Miliar Rupiah

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Emiten makanan dan minuman dalam kemasan, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), berencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Perseroan menerbitkan sebanyak‐banyaknya satu miliar saham dengan nilai nominal 20 rupiah per saham atau 9,09 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/10), dana yang akan diperoleh dari hasil pelaksanaan private placement akan digunakan untuk pelunasan pinjaman bank, kemudian membiayai pengeluaran modal (capital expendicture), serta membiayai kebutuhan modal kerja Perseroan.

Manajemen menilai dalam rangka kegiatan usaha baik yang dilaksanakan sendiri maupun melalui entitas anak, Perseroan merasakan perlu untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka pengembangan usaha serta meningkatkan kinerja usaha dan keuangan.

Perseroan pun akan meminta persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Terkait harga pelaksanaan dalam private placement ini sekurang-kurangnya sama dengan rata-rata harga penutupan saham Perseroan selama kurun waktu 25 hari Bursa berturutturut di pasar reguler.

Adapun harga rata-rata dari harga penutupan saham-saham Perseroan dalam periode selama 25 hari bursa sebelum tanggal 1 Oktober 2018 sebesar 273,36 rupiah, dibulatkan menjadi 274 rupiah per lembar saham.

Dengan demikian, harga pelaksanaan private placement sekurangkurangnya sebesar 274 rupiah per saham. Dengan demikian, mengacu pada jumlah saham baru yang diterbitkan sebanyak satu miliar saham maka dana segar yang diincar sebesar 274 miliar rupiah.

Penggunaan dana private placement sekitar 225 miliar rupiah untuk membayar pinjaman bank yang diperoleh dari bank, sebanyak 20,3 miliar rupiah untuk membiayai pengeluaran modal berupa pembelian mesin dan peralatan, kendaraan, inventaris, instalasi pabrik serta pengeluaran untuk bangunan, sedangkan sisanya untuk membiayai modal kerja Perseroan.

Transaksi Afiliasi

Dalam aksi korporasi ini, pihak yang akan mengambil bagian atas saham-saham yang akan dikeluarkan dalam private placement adalah salah satu pemegang saham, yaitu PT Global Sentral Abadi (GSA), dengan kepemilikan sebesar 51,64 persen, sehingga pelaksanaan private placement ini merupakan suatu transaksi afiliasi.

Akibat adanya private placement ini maka jumlah saham yang dikeluarkan oleh Perseroan menjadi lebih banyak.

Karenanya, setelah penambahan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dalam kerangka pelaksanaan ini efektif, persentase total kepemilikan saham pemegang saham Perseroan (di luar kepemilikan GSA selaku pihak yang melakukan penyertaan saham baru hasil PMTHMETD) akan mengalami dilusi sebesar 8,33 persen, akan tetapi jumlah saham yang dimiliki tetap.

Perseroan saat ini mempunyai pabrik di Pandaan, Jember, Malang, Bojonegoro, Bangkalan, Sumenep, Bali Perean, Bali Megati, Lombok, Kudus, Purworejo, Cirebon, Garut, Bekasi, Citeureup, Gunung Sindur, Makassar, Medan, Banjarmasin, Semarang, Ngoro, dan Kendar. Sekadar catatan, pada 26 Juni 2018,

Perseroan telah mendapat persetujuan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan Surat No.03616/BEI.PP3/06-2018 untuk pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari 100 rupiah per saham menjadi 20 rupiah dengan jumlah saham yang tercatat semula (sebelum stock split) sejumlah 2,2 miliar saham saham, setelah stock split menjadi sejumlah 11 miliar saham. yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top