Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Claudio Ranieri Latih Watford

Foto : Istimewa

Claudio Ranieri

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Claudio Ranieri kembali ke Liga Inggris setelah menjadi pelatih baru Watford. Mantan pelatih Chelsea yang berhasil membawa Leicester City meraih gelar Liga Inggris pada 2016 itu, menyetujui kontrak dua tahun dengan Hornets untuk menggantikan Xisco Munoz yang dipecat.

"Watford FC dengan senang hati mengonfirmasi penunjukan Claudio Ranieri sebagai pelatih kepala klub yang baru, dengan kontrak dua tahun," demikian pernyataan di situs resmi klub, Senin (4/10) waktu setempat.

"Pelatih asal Italia itu tiba di Vicarage Road dengan segudang pengalaman memimpin beberapa klub terbesar Eropa, dengan gelar Liga Premier, Coppa Italia, dan Copa del Rey di antara kesuksesannya sebagai pelatih."

Ranieri mengambil alih dengan Watford berada di tempat ke-15 klasemen Liga Inggris setelah mendapatkan tujuh poin dari tujuh pertandingan pembukaan.

Pria asal Italia berusia 69 tahun itu meninggalkan Sampdoria pada akhir musim lalu dan ingin kembali melatih sejak saat itu. Xisco telah memimpin Watford untuk promosi dari Championship musim lalu, tetapi dia dipecat pada hari Minggu setelah hanya 10 bulan bertugas. Kekalahan 0-1 di kandang Leeds United pada Sabtu lalu mendorong pemilik Watford, keluarga Pozzo, untuk bertindak.

Ranieri adalah pelatih permanen ke-13 Watford sejak keluarga Pozzo yang mengambil alih klub pada 2012. Dia memiliki banyak pengalaman, dengan klub-klub seperti Napoli, Fiorentina, Valencia, Juventus, Roma, Inter Milan, dan Atletico Madrid.

Ranieri menjadikan Chelsea sebagai klub Liga Champions selama masa jabatannya dari tahun 2000 hingga 2004, tetapi dipecat oleh Roman Abramovich untuk memberi jalan bagi Jose Mourinho.

Kemenangan terbesarnya ketika dia mendalangi kesuksesan gelar Leicester yang menakjubkan lima tahun lalu. The Foxes sebelum Ranieri tiba berjuang menghindari degradasi. ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top