Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerukunan Umat - Bangsa Indonesia Jangan sampai Terpecah Belah

Civitas Akademika Kampus Diminta Menjaga Toleransi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Civitas akademika kampus didorong untuk menjaga toleransi dan membawa kebaikan bagi sesama.

Islam adalah agama rahmatan lil 'alamin, agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia.


Demikian dikatakan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, dalam acara Khotmil Quran-Nusantara Mengaji di Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Yogyakarta, Jumat (13/7).


Acara Khotmil Quran-Nusantara Mengaji sendiri, diikuti oleh dua ribu hafidz dari seluruh Nusantara.


Menristekdikti berharap dengan mengkhatamkan Al Quran bersama-sama, bangsa Indonesia mendapat lindungan dari Allah SWT.

"Menjadi bangsa yang berdaulat, maju, dan rukun antarsesama. Tujuan utamanya adalah damai dan hidup rukun antarsesama umat beragama. Agar sumber daya manusia kedepan berkualitas dan mampu bersaing di kelas dunia.

Mudah-mudahan dengan membaca Al Quran bersama, kita mendapat syafaat untuk kedamaian, untuk semua umat manusia bukan hanya umat Islam," ujar Nasir.


Dalam kesempatan itu, Nasir juga mengajak umat Islam, terutama civitas akademika kampus agar senantiasa menjaga toleransi dan membawa kebaikan bagi sesama manusia.


"Ar-Rahman, Ar-Rahim berasal dari kata dasar yang sama, yaitu 'Rahima' yang artinya cinta. Islam mengajarkan rahmatan lil alamin, yaitu cinta dan kasih kepada sesama umat manusia, kepada lingkungan. Apabila ada orang yang mengaku Islam, namun berbuat kerusakan, maka itu bukan cerminan Islam," kata Nasir.


Dalam kesempatan yang sama, Rektor UNY, Sutrisna Wibawa, mengatakan kegiatan ini selain dihadiri seluruh civitas akademika UNY, juga diikuti oleh dan disiarkan langsung melalui teleconference kepada 12 perguruan tinggi se-Indonesia yang tergabung dalam Nusantara Mengaji.


"Dengan teleconference, Bapak Menteri dapat menyapa 12 perguruan tinggi yang bergabung dengan Nusantara Mengaji bersama UNY," katanya.


Usai acara Kampus Nusantara Mengaji, Menristekdikti menyaksikan pementasan sendratari Ramayana yang merupakan kolaborasi dari Unit Kegiatan Mahasiwa UNY.


Dalam gelaran ini, Rektor UNY mengundang biro perjalanan lokal dan manajemen perhotelan di Yogyakarta, dengan harapan dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menyaksikan pementasan tradisional yang dimiliki oleh UNY.


Pada kesempatan tersebut penyair senior, Taufik Ismail, yang pernah mendapatkan gelar Honoris Causa dari UNY dalam bidang Sastra Indonesia, menyumbangkan buku kumpulan puisi karyanya yang diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa.

Sumbangan buku ini diharapkan karya tulisnya dapat bermanfaat baik bagi staf pengajar maupun mahasiswa UNY.


Jangan Terpecah


Sementara itu, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, mengingatkan bangsa Indonesia jangan sampai terpecah belah dan terprovokasi oleh orang-orang yang tak paham sejarah.


Anggota Dewan Pengarah dan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu mengatakan Indonesia yang meliputi 1.360 suku bangsa merupakan wajah pluralisme yang paling nyata.


Menurut dia, paham radikal merupakan upaya melawan pluralisme yang berdasar pada Pancasila dan sebagai bentuk perlawanan terhadap perbedaan.


Dia juga menekankan untuk menyelesaikan adanya perbedaan, tidak perlu bertindak anarkis, tetapi keputusan diambil berdasarkan demokrasi.

"Setiap golongan memiliki wakil untuk mencari solusi. Tak ada jalan yang lebih baik di pluralisme, selain demokrasi," katanya. eko/YK/E-3

Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top