Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

City Waspadai Kebangkitan MU di Final Piala FA

Foto : Glyn KIRK / AFP

City Mengejar “Treble Winner” I Gelandang Manchester City, Riyad Mahrez merayakan gol kedua tim saat pertandingan semifinal Piala FA Inggris antara Manchester City melawan Sheffield United di Stadion Wembley, London, beberapa waktu lalu. City yang mengejar treble winner berada di bawah ancaman dari kebangkitan MU saat kedua tim bertemu di final Piala FA, Sabtu (3/6).

A   A   A   Pengaturan Font

Sejak mengalahkan MU di semifinal 2011, City telah memenangkan 15 trofi utama, termasuk tujuh gelar Liga Inggris. Pep Guardiola membawa City ke level baru dengan lima gelar dalam enam musim terakhir.

LONDON - Dua belas tahun lalu, Manchester City memulai perubahan besar dalam sepak bola Inggris dengan mengakhiri dominasi Manchester United dengan menjadi juara Piala FA. Kini, City yang mengejar treble winner, akan berada di bawah ancaman dari kebangkitan MU saat kedua tim bertemu di final Piala FA, Sabtu (3/6).

Menyelesaikan Liga Inggris dengan merebut juara untuk musim ketiga berturut-turut, City berjarak dua kemenangan lagi untuk menjadi klub Inggris kedua - setelah MU tahun 1999 - untuk memenangkan gelar Liga Inggris, Liga Champions, dan Piala FA dalam musim yang sama.

Kesuksesan City saat ini dan status MU sebagai penantang tidak terbayangkan ketika mereka terakhir kali bertemu dalam laga semifinal Piala FA di Wembley tahun 2011. Hanya beberapa pekan setelah pertandingan di Wembley saat itu, MU meraih gelar Liga Inggris untuk keempat kalinya dalam lima tahun, sekaligus mencapai final Liga Champions.

Berbeda sekali dengan era keemasan MU di bawah pelatih Alex Ferguson, City menuju ke Wembley dengan paceklik trofi. MU sangat superior atas tetangga mereka. Para pendukung dengan nakal memajang spanduk yang menunjukkan sudah berapa tahun sejak City terakhir kali memenangkan trofi. Angka di spanduk adalah 35 tahun 2011.

Namun itu menjadi awal kebangkitan City. Derby Manchester pertama yang dimainkan di Wembley adalah waktu yang tepat untuk momen yang menentukan dalam sepak bola Inggris. City berangsur-angsur membaik di bawah pelatih Roberto Mancini.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top