Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

City Klub Berpendapatan Tertinggi di Dunia

Foto : Oli SCARFF / AFP

Teratas I Manajer Manchester City, Pep Guardiola memberikan instruksi pada James McAtee saat pertandingan di Stadion Etihad, Manchester, Inggris, pekan lalu. City memuncaki Football Money League Deloitte untuk pertama kalinya dalam sejarah.

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Manchester City memuncaki Football Money League Deloitte untuk pertama kalinya dalam sejarah setelah bangkit dari krisis virus korona dalam posisi yang lebih baik daripada rival mereka.

Juara Liga Inggris, yang dibiayai oleh pemiliknya di Abu Dhabi itu menjadi klub keempat yang menduduki peringkat teratas setelah Real Madrid, Barcelona, dan Manchester United.

Pendapatan City sebesar 644,9 juta euro (10,1 triliun rupiah) pada musim 2020-2021 atau naik 17 persen. Itu mendorong mereka dari posisi keenam ke puncak dalam daftar 20 klub sepak bola dengan pendapatan tertinggi di dunia.

Namun, beberapa kesepakatan komersial City yang menyumbang hampir setengah dari pendapatan menjadi sumber kontroversi. Sejumlah mitra kunci seperti sponsor kaos dan stadion Etihad memiliki hubungan dengan pemilik klub.

Klub tersebut unggul 4,2 juta euro dari raksasa Spanyol Real Madrid, dengan juara Jerman Bayern Muenchen berada di posisi berikutnya diikuti oleh Barcelona dan Manchester United.

Sebanyak 11 klub Inggris berada di 20 besar. Wolves masuk untuk pertama kali saat Liga Premier terus membenahi keuangannya. Pendapatan rata-rata dari 20 klub dalam daftar adalah 409 juta euro. Penurunan pendapatan pada musim 2019-2020 akibat penundaan siaran karena gangguan Covid.

Klub-klub di Money League telah kehilangan pendapatan lebih dari dua miliar euro selama musim 2019-2020 dan 2020-2021 sebagai akibat dari pandemi, demikian laporan Deloitte.

Klub Liga Premier lebih terisolasi karena kesepakatan hak siar televisi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan liga top Eropa lainnya dan kesenjangan kemungkinan akan melebar.

"Nilai hak siar Liga Premier lebih besar dari liga 'lima besar' Eropa lainnya dari musim 2022-2023 dan nilai total hak internasional meningkat 30 persen," ujar Dan Jones, Kepala Grup Bisnis Olahraga Deloitte. ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top