Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Manchester City menghapus kutukan selalu terjegal di perempat final setelah berhasil melaju ke semifinal Liga Champions untuk kedua kalinya dalam sejarah klub.

City Hapus "Kutukan"

Foto : WOLFGANG RATTAY/AFP

Phil Foden (kanan) merayakan golnya bersama pelatih Pep Guardiola.

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Pep Guardiola akhirnya berhasil membawa Manchester City ke semifinal Liga Champions. "The Citizen" kembali mengalahkan Borussia Dortmund 2-1 di Signal Iduna Park, Dortmund, Kamis (15/4) dini hari WIB. Hasil ini sekaligus membuat City mampu menghapus "kutukan" selalu gagal di babak perempat final.
Perhatian sekarang akan beralih ke pertandingan semifinal kontra Paris Saint-Germain (PSG) yang sukses menyingkirkan juara bertahan Bayern Munchen. Laga melawan klub yang dimiliki investor asal Qatar itu akan menjadi pertemuan dua proyek yang dibiayai oleh investasi dari Timur Tengah.
Namun, untuk semua uang yang diinvestasikan oleh pemilik City asal Abu Dhabi, produk dari akademi muda klub, Phil Foden, yang melepaskan tim asuhan Guardiola dari kegelisahan dan kekhawatiran yang membebani mereka selama ini karena selalu gagal di perempat final.
Gol Foden pada menit ke-90 di leg pertama pekan lalu melawan Dortmund membuat City unggul tipis 2-1 untuk menjadi bekal berharga di Jerman. Namun, itu dibatalkan pada awal laga leg kedua oleh bintang muda Inggris lainnya yang sedang berkembang. Gol pertama Jude Bellingham yang berusia 17 tahun di Liga Champions memberi Dortmund keunggulan 1-0 sekaligus member harapan tuan rumah untuk lolos.
Karena peluang datang dan pergi sebelum jeda, Guardiola akan dimaafkan jika sejarah terulang kembali. City telah mencetak gol tandang dua kali dalam empat musim sebelumnya, sementara kombinasi keputusan wasit yang kontroversial dan kesalahan lini pertahanan membuat mereka kalah dengan kebobolan tiga gol di perempat final berturut-turut melawan Liverpool, Tottenham, dan Lyon.
Kali ini, keberuntungan memihak City. Umpan silang Foden menyentuh tangan Emre Can di dalam kotak penalti dan VAR tidak melakukan intervensi untuk membatalkan keputusan wasit asal Spanyol Carlos del Cerro Grande.
"Persaingan ini bagus tetapi pada saat yang sama sangat tidak adil karena ketika kami tersingkir. Itu dinilai sebagai bencana ketika kami bermain 11 bulan untuk liga, Piala FA, Piala Liga, untuk semuanya," ujar Guardiola, yang tim asuhannya tetap bermain untuk merebut empat trofi yang akan menjadi sejarah di sepak bola Inggris.
"Hari ini adalah penalti karena hand-ball dan mungkin tidak bisa diberikan. Kami kalah melawan Tottenham (pada 2019) karena hand-ball (Fernando) Llorente yang tidak diberikan," sambungnya.
Penalti gagal juga merugikan City dalam pertandingan melawan Tottenham, tapi kali ini Riyad Mahrez sukses mengonversi tendangan penalti.
Foden kemudian menjadi pusat perhatian dengan tendangan yang kuat 15 menit jelang laga usai. Kemenangan itu memastikan tempat City di babak empat besar untuk kedua kalinya dalam sejarah mereka.
Dengan mencetak gol, pemain berusia 20 tahun itu juga menjadi pemain kedua yang berusia di bawah 21 tahun mencetak gol di kedua leg perempat final Liga Champions setelah Kylian Mbappe, yang akan dia hadapi di semifinal.

Lepaskan Beban
Foden juga memberikan apa yang dibutuhkan City karena dia adalah wajah segar, tidak terbebani oleh kegagalan Liga Champions sebelumnya.
Ilkay Gundogan mengakui City "takut kehilangan sesuatu" karena awal yang lambat yang memungkinkan Dortmund untuk memimpin.
Kelegaan saat membalikkan keadaan dan terhindar dari mimpi buruk lainnya di kompetisi Eropa terbukti ketika Foden berlari ke pelukan Guardiola.
"Bagi klub, ini sangat penting," ucap Guardiola, mantan bos Barcelona dan Bayern Munich. "Kami tidak bisa menyangkalnya. Persaingan ini berat secara mental. Kami bekerja selama 10 bulan dan untuk satu tujuan. Satu kesalahan, kami tersingkir," tandasnya.
Guardiola memuji PSG asuhan Mauricio Pochettino setelah mereka mencapai empat besar dengan menyingkirkan juara bertahan Bayern Munich dengan unggul gol tandang. "Kami melihat kemarin betapa kuatnya mereka (PSG), Neymar adalah pemain yang luar biasa dan mereka telah menyingkirkan tim terbaik dunia," ujar Guardiola.
"Kini saatnya merayakan, lalu bersiap menghadapi Chelsea (di semifinal Piala FA pada Sabtu)," sambungnya.
Itu adalah laga yang mengecewakan bagi pencetak gol terbanyak Dortmund Erling Braut Haaland. Dia kini gagal mencetak gol dalam tujuh pertandingan terakhir untuk klub dan negaranya. ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top