Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kemitraan Regional | Pada 2022, Total Perdagangan Barang Asean-Tiongkok Capai USD722 Miliar

Ciptakan Kerja Sama Mutualisme Asean-Tiongkok

Foto : BIRO PERS SETPRES
A   A   A   Pengaturan Font

Kerja sama Asean dan Tiongkok ke depan harus saling bersifat mutualisme, bukan hanya menguntungkan salah satu pihak saja.

JAKARTA - Peta investasi dan perdagangan global diperkirakan bakal bergeser dari dominasi sejumlah negara maju, seperti sebagian negara Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat (AS) ke Tiongkok sebagai negara kekuatan ekonomi baru alias emerging market. Karena itu, Asean perlu memperkuat bargaining position dengan negara investor, mengingat kawasan Asia Tenggara mempunyai potensi ekonomi sangat besar.

Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Eugenia Mardanugraha, mengatakan dalam hal ekonomi, kerja sama Asean-Tiongkok terjadi pada bidang investasi dan perdagangan. "Tiongkok sebagai negara yang memiliki modal yang semakin lama semakin besar, akan dapat menggantikan investasi Jepang, Eropa, Amerika yang lebih dulu memiliki investasi di Asean," ujarnya di Jakarta, Kamis (7/9).

Dalam hal perdagangan, lanjutnya, negara anggota Asean banyak mengimpor bahan baku dari Tiongkok, kemudian mengekspor barang jadi ke Tiongkok. Namun, tidak sedikit juga mengimpor barang jadi dari Tiongkok.

"Kerja sama ekonomi dan hubungan dagang yang baik dan saling menguntungkan harus dapat terjadi antara Tiongkok dan Asean. Stabilitas dan perdamaian kawasan Asean terwujud dengan catatan tidak ada persaingan sengit yang tidak sehat dan tidak ada perdagangan ilegal," ungkap Eugenia.

Senada, Peneliti Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda menilai kerja sama Indonesia dengan Tiongkok selama ini masih banyak menguntungkan Beijing. Dia mencontohkan hilirisasi nikel masih timpang keuntungannya, lebih banyak ke Tiongkok.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top