Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Paparan Publik

CIMB Niaga Bukukan Laba Rp1,9 Triliun pada Q3-2020

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) pada triwulan III (Q3)-2020 membukukan laba sebesar 1,9 triliun rupiah, sehingga menghasilkan laba per saham atau earning per share (EPS) sebesar 74,79 rupiah.

Direktur Keuangan CIMB Niaga, Lee Kai Kwong dalam pemaparan publik pada 2020 di Jakarta, Rabu (18/11), mengatakan di tengah kondisi perekonomian yang masih menantang, perseroan dapat mempertahankan posisi sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset, dengan total aset mencapai 281,7 triliun rupiah.

"Kami berkomitmen terus mendukung karyawan, nasabah, dan masyarakat untuk menghadapi kondisi ini secara bersama-sama. Prioritas kami adalah meminimalisir dampak yang kurang baik bagi nasabah, dan senantiasa membantu pemulihan bisnis secara keseluruhan melalui program bantuan dan dukungan likuiditas tambahan," kata Lee Kai Kwong.

Menurut dia, perusahaan tetap fokus menjaga likuiditas, kualitas aset, dan manajemen biaya. Penyaluran kredit dilakukan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian secara ketat untuk memastikan tingkat modal dan biaya pencadangan yang baik dalam mengantisipasi tantangan perekonomian ke depan.

Adapun kredit yang disalurkan mencapai 180,9 triliun rupiah, utamanya dikontribusikan oleh bisnis konsumer banking yang tumbuh 4,1 persen secara tahunan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tumbuh 7,9 persen, dan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) meningkat 7,0 persen.

Sedangkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar 211,9 triliun rupiah dengan rasio dana murah atau CASA sebesar 60,31 persen.

"Giro dan tabungan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 35,6 persen dan 16,6 persen secara tahunan," katanya. Segmen Syariah Sementara pada segmen perbankan syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga Syariah telah menyalurkan total pembiayaan 32,6 triliun rupiah atau tumbuh 4,7 persen dan DPK sebesar 35,1 triliun rupiah atau tumbuh 32,0 persen secara tahunan. bud/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top