China Mobile Akan Masuk Bursa Shanghai

SHANGHAI - China Mobile dilaporkan akan mengadakan penawaran saham di Shanghai setahun setelah sanksi yang dijatuhkan oleh mantan presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang telah memaksa perusahaan telekomunikasi Tiongkok terbesar di dunia itu untuk delisting di New York.

Menurut pengajuan di bursa saham Hong Kong, China Mobile akan menawarkan hingga 845,7 juta saham kelas A yang mewakili 3,97 persen saham di perusahaan tersebut, di mana ia mempertahankan bursa yang ada.Perusahaan menambahkan bahwa mereka akan melakukan konsultasi harga untuk penawarannya di Tiongkokpada hari Kamis dan Jumat.

Bursa Shanghai, yang diperkirakan akan mengumpulkan sekitar 5 miliar dollar AS berdasarkan harga penutupan saham Selasa di Hong Kong, muncul ketika pemerintahan Biden mengambil sikap yang semakin hawkish (keras) terhadap Tiongkok. Washington memasukkan daftar hitam perusahaan kecerdasan buatan Tiongkok, SenseTime minggu lalu sebagai bagian dari sanksi hak asasi manusia yang lebih luas terhadap orang dan entitas yang terkait dengan Tiongkok, Myanmar, Korea Utara, dan Bangladesh.

Stephen Leung, kepala penelitian di Crosby Securities di Hong Kong, mengatakan keputusan China Mobile untuk mencatatkan saham di Tiongkokdaratan sebagian besar bersifat "simbolis".

"Saya pikir ini lebih tentang kembali ke pasar saham tanah air lebih dari apa pun," kata Leung, Selasa (14/12), menambahkan bahwa langkah serupa oleh China Telecom, salah satu kelompok telekomunikasi yang dikelola pemerintah Tiongkok, pada bulan Agustus tidak banyak membantu meningkatkan penilaian saham di Hong Kong atau Tiongkok.
Halaman Selanjutnya....