Cermati Data Tenaga Kerja AS
JAKARTA - Pelemahan rupiah terhadap dollar AS kemarin diperkirakan bersifat terbatas. Sebab, pelemahan tersebut dinilai faktor teknikal setelah sempat menguat beberapa hari terakhir. Pelaku pasar tengah menanti petunjuk terbaru terkait waktu mulainya tapering oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed).
Seperti diketahui, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (1/9) sore, ditutup melemah, seiring pelaku pasar yang menanti rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS). Rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.283 per dollar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.268 per dollar AS.
"Saya kira pelemahan rupiah hari ini hanya pelemahan teknikal setelah penguatan kemarin. Selain itu, dollar AS juga menguat tipis," kata Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Rabu (1/9).
Di sisi lain, pelaku pasar juga tengah menanti rangkaian laporan tenaga kerja AS yang akan dibuka dengan data ADP Non-Farm AS malam nanti. "Investor menunjukkan sikap kehati-hatian menjelang laporan pekerjaan AS terbaru, yang dapat memberikan petunjuk tentang kapan Federal Reserve (Fed) dapat memulai pengurangan aset dan kenaikan suku bunga," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya.
Dari domestik, jumlah kasus harian Covid-19 pada Selasa (31/8) bertambah 10.534 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 4,09 juta kasus.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya