Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cermati Bakteri yang Membuat Manusia Kebal Antibiotik

Foto : istimewa

ikan

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Masyarakat diingatkan untuk berhati-mengonsumsi makanan dari hewan atau ikan karena ada yang mengandung bakteri yang dapat membuat manusia kebal atau resisten terhadap antibiotic.

Pekar kesehatan hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) University Profesor Agustin Indrawati mengungkapkan bahwa beberapa bakteri di ikan mulai saling menularkan dan resisten atau kebal terhadap antibiotik pada manusia. Bakteri ini sekarang marak secara global.

Profesor Agustin Indrawati di Kota Bogor, Senin (28/8), menerangkan bahwa antimicrobial reasistance (AMR) dapat ditimbulkan dalam diri manusia yang diperoleh langsung dari pangan hewan yang mengandung AMR.

AMR merupakan kondisi ketika mikroorganisme seperti bakteri, virus, fungsi, dan parasit menjadi resisten atau kebal terhadap antimikroba (antibiotik, antivirus, antifungal, antiparasit) yang sebelumnya efektif untuk menekan atau membunuh mikroorganisme tersebut.

"Dari hasil penelitian yang dilakukan bersama mahasiswa bimbingan S1,S2 dan program doctor, banyak ditemukan bakteri resisten yang berasal dari hewan," ujarnya.
Agustin menyebut, bakteri resisten e.coli, salmonella sp, klebsiella, pseudomonas sp, enterococcus sp, staphylococcus aureus, vibrio sp dan aeromonas sp dari hewan. Ini termasuk ikan, lingkungan, kolam, dan aliran limbah yang dapat ditularkan baik secara langsung maupun tidak.

Dalam penelitiannya juga telah banyak ditemukan bakteri yang sudah mengalami multi drug resisten (MDR). Ini harus diwaspadai penyebarannya. Transmisi bakteri resistan dalam lingkungan merupakan reservoir penting seperti tanah, air, industri, limbah pertanian, dan berbagai ekologi yang tercemar. Oleh karena itu, perlu dilakukan pendekatan melalui konsep one health. Ini artinya, melalui tindakan kolaboratif antardisiplin dan multidomain skala lokal, nasional, dan internasional.

Menghadapi kenyataan ini, maka dibutuhkan suatu tindakan yang cepat dan tepat untuk mencegah krisis global baik dalam pencegahan dan pengobatan penyakit, sistem keamanan produksi pangan dan lingkungan.



Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top