Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cegahan Tengkes, Warga Kudus Diminta Manfaatkan Pangan Lokal

Foto : ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif

Lomba cipta menu B2SA berbasis pangan lokal di Pendopo Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rabu (6/9).

A   A   A   Pengaturan Font

Warga Kudus diminta manfaatkan pangan lokal untuk pencegahan tengkes

KUDUS - Warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diminta melakukan optimalisasi penggunaan bahan pangan lokal untuk dikonsumsi guna mencegah angka tengkes semakin meningkat, kata Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kudus Mawar Anggraini.

"Apalagi, pangan lokal dapat diproduksi secara mandiri oleh setiap keluarga tanpa membutuhkan lahan yang luas dan biaya yang mahal," ujarnya saat menghadiri acara lomba cipta menu B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) berbasis pangan lokal di Pendopo Kabupaten Kudus di Kudus, Rabu.

Menurut dia, banyak pangan lokal yang sebenarnya memenuhi gizi seimbang, salah satunya ikan kutuk (gabus) yang mengandung protein albumin cukup tinggi untuk membantu pencegahan gizi buruk pada anak dan ibu hamil.

Untuk mengampanyekan ikan gabus tersebut, katanya, maka pada lomba kali ini menjadi bahan utama agar pangan lokal lebih dikenal dan digemari masyarakat luas.

Penggunaan bahan pangan lokal tersebut, kata dia, selain praktis dan terjangkau, resep panganjuga bisa menyesuaikan dengan preferensi masyarakat sehingga inovasi dalam pembuatan resep bahan pangan lokal harus terus dilakukan.

Turut hadir dalam perlombaan tersebut, pihak perusahaan swasta, Dinas Pertanian, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, DinasPemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta Dinas Kesehatan. Hadir pula kokiIsman dari MasterChef Indonesia Season 7 sebagai juri sekaligus memberikan demonstrasi masak terkait dengan pengolahan ikan kutuk.

Peserta lomba berasal dari TPPKK kecamatan se-Kabupaten Kudus, sedangkan resep mereka pada masa mendatang bisa ditularkan kepada masyarakat luas.

Ketika semua masyarakat memahami soal asupan gizi seimbang untuk anak, dia mengharapkan, kasus stunting di Kabupaten Kudus dapat ditekan, sehingga bisa memenuhi target nasional angka stunting 14 persen pada 2023. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 angka stunting Kabupaten Kudus 19 persen.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Alfred

Komentar

Komentar
()

Top