Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Cegah Stunting dengan Memenuhi Kebutuhan Protein Hewani pada Anak

Foto : Freepik/Rawpixel

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengingatkan, pentingnya asupan protein hewani yang cukup bagi anak-anak di bawah lima tahun (balita) untuk mencegah terkena stunting.

"Saklar pertumbuhan akan switch on ketika asam amino esensialnya cukup kadarnya dalam darah dan asam amino esensial sumbernya hanya dari protein hewani, bukan nabati," ujar Piprim, pada Selasa (17/1), seperti dikutip dari Antara.

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang dialami oleh balita yang mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standarnya sehingga mengakibatkan dampak baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

Penyebab utama stunting diantaranya, asupan gizi dan nutrisi yang kurang mencukupi kebutuhan anak, pola asuh yang salah akibat kurangnya pengetahuan dan edukasi bagi ibu hamil dan ibu menyusui, buruknya sanitasi lingkungan tempat tinggal seperti kurangnya sarana air bersih dan tidak tersedianya sarana MCK yang memadai juga dapat menyebabkan stunting.

Mengingat Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan sebanyak 23 persen bayi lahir dengan keadaan stunting, Piprim menekankan intervensi harus dimulai sebelum bayi lahir dan bahkan sejak perempuan di usia remaja.

Piprim mencatat, sayangnya saat ini masih didapati anak-anak yang justru menyantap kudapan tak sehat termasuk cepat saji, namun minus protein hewani.

"Dari sisi kandungan makro nutrisinya, (makanan-makanan) dia tidak memenuhi syarat untuk kesehatan dalam hal ini untuk mencegah stunting. Snack-snack itu tidak ada protein hewaninya jadi susah untuk bisa mencegah stunting," kata dia.

Bukan hanya itu, menurut Piprim masih banyak makanan anak-anak yang ternyata tidak memenuhi standar keamanan, misalnya makanan mengandung nitrogen cair yang belakangan tengah viral.

Dia kembali menegaskan, protein hewani merupakan salah satu sumber makanan yang bisa mencegah anak terkena stunting.

"Selain makanan itu sehat, komposisinya bisa mencegah stunting, mencegah obesitas dan aman bagi tubuh anak. Tidak kemudian membuat lambungnya bocor, perforasi, perlu operasi dan sebagainya," demikian kata Piprim.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top