Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
suara daerah

Cegah Sampah dari Rumah Masuk ke Sungai Citarum

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Citarum merupakan sungai terpanjang di Jawa Barat (Jabar) yang mengaliri area irigasi untuk pertanian seluas 420.000 hektare. Citarum mengaliri 12 wilayah administrasi kabupaten/kota dan merupakan sumber air untuk kebutuhan sekitar 28 juta warga.

Pemanfaatan Sungai Citarum sangat bervariasi, mulai dari kebutuhan rumah tangga, irigasi, pertanian, peternakan, sampai ke sektor industri. Sungai ini juga merupakan sumber air minum bagi masyarakat kota besar seperti Bandung, Purwakarta, Bekasi, dan Jakarta.

Sekarang Citarum justru menjadi momok menyeramkan bagi warga Jabar karena air yang mengalir di sungai ini telah tercemari limbah beracun dan berbahaya (B3). Salah satu sumber pencemaran yang paling signifikan bagi Citarum adalah limbah industri. Dengan sekitar 2.700 industri sedang dan besar yang membuang limbahnya ke badan sungai.

Kondisi itulah yang membuat Citarum mendapatkan julukan sungai terkotor di dunia dan jadi sorotan dunia internasional. Upaya penanggulangan sampah Citarum terus digulirkan dengan anggaran triliunan rupiah. Bukan hanya anggaran dari pemerintah pusat melalui APBN ataupun APBD Jabar, Bank Dunia pun menawarkan bantuan dana untuk Citarum.

Untuk mengetahui apa saja yang telah dan akan dilakukan jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar menata dan membersihkan Sungai Citarum dari sampah dan limbah, wartawan Koran Jakarta, Teguh Raharjo, berkesempatan mewawancarai Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, di Bandung, baru-baru ini. Berikut petikan selengkapnya.

Apakah benar Bank Dunia membantu dana untuk penanggulangan Sungai Citarum sebesar 1,4 triliun rupiah?

Bank Dunia akan mengucurkan dana bantuan sebesar 100 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar 1,4 triliun rupiah untuk mengatasi persoalan sampah di Sungai Citarum. Nantinya, 80 persen dari total dana pinjaman Bank Dunia dipergunakan untuk mengatasi persoalan sampah di Bandung Raya. Faktanya sekitar 80 persen sampah di Sungai Citarum berasal dari kawasan Bandung Raya. Sekitar 20 persen sampah Citarum berasal dari luar Bandung Raya, seperti Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.

Dana dari Bank Dunia ini detailnya digunakan untuk apa?

Dana ini bukan digunakan untuk ngangkut-ngangkut sampah, kami mau berinvestasi di level rumah-rumah, seperti bikin biodigester, di level RT kami bikin TPS 3R. Kalau masih belum cukup, di kecamatan bikin skala kawasan, sampai akhirnya betul-betul yang menjelang ke sungainya itu jumlah sampah mendekati nol. Maka, teknologi-teknologi rumahan level RT/RW itu akan banyak dibiayai oleh anggaran dari Bank Dunia ini.

Teknis pembagiannya seperti apa?

Sebanyak delapan kabupaten/kota yang berada di wilayah DAS Citarum akan mendapatkan dana bantuan untuk mengatasi sampah sungai hingga bersih. Rapat persiapan dan usulan kebutuhan penanganan limbah domestik DAS Citarum sudah dilaksanakan, bersama Bupati Bekasi, Karawang, Cianjur, Purwakarta, Bandung Barat, Bandung serta Wali Kota Cimahi dan Bandung di Gedung Sate.

Prioritasnya di daerah tersebut agar sampah yang dibuang berkurang. Sebab kan 80 persen sampah dari daerah itu. Sebanyak 20 persen sampah Citarum berasal dari Kabupaten Purwakarta, Cianjur, Karawang, dan Bekasi. Maka itu, dana bantuan akan dialokasikan kepada setiap daerah sesuai dengan proporsi permasalahannya.

Nilainya berbeda-beda?

Metro Bandung akan mendapat dana bantuan terbesar dengan jumlah 300 miliar rupiah. Anggarannya akan kami bagi sesuai proporsi persoalan sampahnya. Kalau dirupiahkan minimal 50 miliar rupiah per kabupaten/kota. Ada juga yang 100 miliar rupiah, 200 miliar rupiah, dan paling besar 300 miliar rupiah.

Anda yakin akan tersalurkan dengan benar?

Optimistis bisa dilaksanakan. Jika bisa dilaksanakan dengan baik sesuai rencana dan program, saya optimistis sungai sepanjang 300 kilometer akan bebas dari sampah dalam lima tahun ke depan. Jadi, kami komit dan optimistis dalam lima tahun sampah Citarum akan selesai.

Ada semacam jaminan dari daerah untuk sanggup menjalankan program dengan anggaran yang besar ini?

Semua kepala daerah akan membuat surat kesanggupan kepada Gubernur Jabar untuk ikut berperan serta anggaran, di antaranya harus melakukan pembebasan lahan, fasilitas, dan biaya operasional. Boleh juga nantinya untuk membeli truk sampah yang canggih atau bikin biodigester raksasa.

Kunci penyelesaian sampah Citarum adalah pencegahan sampah sejak dari rumah. Sebab, anggaran itu akan lebih banyak digunakan untuk pencegahan sampah habis di tempat, pendirian bank sampah di tingkat kecamatan.

N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top