Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cegah Lonjakan Harga, Pemkab Lebak Optimalkan Operasi Pasar Komoditas di 28 Kecamatan

Foto : ANTARA/Mansur

Pedagang di pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengeluhkan karena omzet pendapatan menurun hingga 60 persen akibat komoditas bahan pokok melonjak.

A   A   A   Pengaturan Font

Lebak - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten mengoptimalkan operasi pasar (OP) lima komoditas bahan pokok di 28 kecamatan guna menjaga stabilisasi harga di pasaran.

"Kegiatan OP lima komoditas bahan pokok itu antara lain beras, gula pasir, minyak goreng,terigu dan telur," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Orok Sukmana di Lebak,Senin.

Pelaksanaan kegiatan OP tersebut dijadwalkan akhir Februari sampai pertengahan Maret 2024 di 28 kecamatan dengan jumlah 30 ribu paket dan masyarakat menerimanya 1 paket seberat 5 kg.

Kelima komoditas bahan pokok itu seluruhnya untuk beras sebanyak 150 ton, gula pasir 30 ton, minyak goreng 30 ribu liter, telur 3 ton dan terigu 30 ton.

Kegiatan OP bahan pokok itu bertujuan untuk mengendalikan inflasi akibat melonjaknya sejumlah bahan pokok di pasaran, terlebih harga beras.

Saat ini , harga beras medium KW 1 sebelumnya Rp14.531,namun kini naik menjadi Rp15.277 per kg, beras medium KW 2 dari Rp13.692 menjadi Rp14.231 per kg dan beras medium KW 3 dijual Rp13.115 dari sebelumnya Rp12.585 per kg.

Melonjaknya harga bahan pokok itu dipastikan berdampak terhadap daya beli masyarakat, terutama berpenghasilan rendah.

"Dengan OP itu diharapkan harga bahan pokok kembali normal dan stabil," katanya menjelaskan.

Menurut dia, penyebab lonjakan harga bahan pokok di pasaran itu akibat produksi berkurang dilanda kemarau panjang tahun 2023 juga faktor keterlambatan distribusi.

Dengan demikian, pemerintah daerah terus memaksimalkan pemantauan bahan pokok agar tidak terjadi kekurangan pasokan yang bisa memicu kenaikan.

Selain itu juga pihaknya menjalin koordinasi dengan instansi terkait, termasuk pengusaha distributor bahan pokok dan Perum Bulog.

"Saya yakin dengan koordinasi itu dinilai sangat efektif untuk memenuhi ketersediaan bahan pokok, sehingga dapat mengendalikan harga di pasaran," ujarnya menjelaskan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top