Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cegah Kolesterol Tinggi dengan Sayuran Saat Kalap Makan Di Bulan Ramadhan

Foto : Pixabay
A   A   A   Pengaturan Font

Saat berbuka puasa, seringkali seseorang 'kalap' dan tidak mengontrol asupannya. Sehingga memakan, makanan yang dapat memicu kolesterol seperti gorengan, junk food, hingga daging-dagingan. Salah satu upaya untuk mencegah hal tersebut, alangkah baiknya saat puasa Ramadhan tetap mengonsumsi sayuran. Dalam seporsi makanan setengah piringnya adalah sayur mayur.

Hal ini di sampaikan oleh Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh darah dari perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dr Vito Anggarino Damay, Sp.JP.

"Kalau sulit menghindari gorengan, kalau misalnya makan ayam, tahu goreng, cari sayur untuk menemani. Sepanjang ada sayur gorengan tidak menyerap kolestrol sebanyak kalau kita tidak makan sayur," tutur dr Vito, di kutip dari Antara, kamis (7/4).

Melansir Kemenkes RI sayur memberikan banyak manfaat antara lain, mencegah serta mengurangi stress berlebihan, memperlancar buang air besar, mencegah penyakit seperti jantung dan kanker, membersihkan racun dalam tubuh, menjaga kesehatan mata, kulit memperkuat tulang, serta mempertahankan berat tubuh seimbang.

Saat berbuka puasa disarankan untuk memakan makanan yang manis serta yang menyehatkan terlebih dahulu. Kurma hingga buah-buahan, dapat menjadi pilihan. Seperti, buah melon, buah naga, atau semangka. Karena akan mengembalikan cairan tubuh usai sekitar 14 jam puasa.

Sebisa mungkin saat puasa menghindari terlalu banyak makanan yang di goreng, lebih baik mengonsumsi makanan yang di olah dengan cara di pepes, dan dipanggang.

Masih di lansir dari Kemenkes, bahwa seringkali koleserol yang tinggi tidak menimbulkan gejala apapun. Sehingga seringkali tidak di sadari oleh penderitanya. Padahal, jika dibiarkan kolesterol tinggi dapat menyebabkan aterosklerosis atau penumpukan plak pada dinding pembuluh darah. Akibatnya aliran darah ke sejumlah organ tidak lancar, tersumbat. Kondisi ini yang dapat memicu timbulnya penyakit lain seperti, serangan jantung, stroke, nyeri dada (angina), tekanandarah tinggi, penyakit ginjal dan sebagainya.

Beliau juga menyarankan, perlunya menjaga bobot tubuh termasuk lingkar pinggang. Sebaiknya tak melebihi 90 cm bagi pria dan 80 cm untuk wanita. Lingkaran pinggang yang melebihi ukuran tersebut dapat dikatakan menjadi tanda obesitas.

Saat seseorang obesitas, maka organ-organ tubuhnya akan terbungkus oleh lemak sehingga beresiko menyebabkan kolestetol lebih tinggi. Seseorang yang lingkar pinggangnya telah melampui ukuran yang seharusnya disarankan untuk diet sehat yang diimbangi oleh olahraga. Sehari sekitar 30 menit cukup untuk membantu mengurangi nafsu makan.

Selama puasa tentunya tidak sanggup untuk melakukan olahraga berat, maka cukup berjalan cepat selama 30 menit, bersepeda, dan olahraga ringan lainnya yang dilakukan secara rutin. Selain menjaga asupan makanan, olahraga secara rutin juga membantu mengurangi resiko terkena kolestrol tinggi.

Dokter Vito juga menambahkan, tidur yang berkualitas selama 6-7 jam per hari juga dapat mencegah kolesterol.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Nanda Rizatul Ulfa

Komentar

Komentar
()

Top