Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemindahan Ibu Kota I Pesawat Terus Lakukan Penyemaian Garam di Langit Nusantara

Cegah Hujan untuk Bantu Kelancaran Pembangunan di IKN

Foto : ISTIMEWA

KUKUH RIBUDIYANTO Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan - Penyemaian garam tidak dilakukan di langit IKN yang mengalami mendung, tetapi dilakukan di gumpalan awan tebal kawasan yang dekat dengan IKN.

A   A   A   Pengaturan Font

Operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi bahkan meniadakan hujan di Ibu Kota Nusantara guna membantu proyek pembangunan di kawasan tersebut berjalan lancar.

BALIKPAPAN - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hingga kini masih menyemai garam di langit untuk mengurangi bahkan meniadakan hujan di Ibu Kota Nusantara (IKN), guna membantu proyek pembangunan di kawasan tersebut berjalan secara lancar.

"Penyemaian garam tidak dilakukan di langit IKN yang mengalami mendung, tetapi dilakukan di gumpalan awan tebal kawasan yang dekat dengan IKN," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto, di Balikpapan, Selasa (20/8).

Seperti dikutip dari Antara, kawasan yang dekat di IKN tersebut, antara lain di perairan Balikpapan, Samboja maupun di kawasan lain terdekat, bisa di arah barat, timur, utara, maupun selatan, disesuaikan dengan prakiraan kecepatan dan arah angin.

Ia mencontohkan jika ada gumpalan awan tebal di laut Balikpapan maupun Samboja, kemudian angin mengarah ke barat dan dikhawatirkan terjadi hujan di IKN maka pesawat pembawa garam terbang ke gumpalan awan tebal itu dan menyemai garam di lokasi itu.

"Tujuannya agar hujan langsung turun begitu disiram garam sehingga tidak sampai ke IKN. Jika angin kencang dan mendung sampai ke IKN pun maka intensitas hujan di IKN tidak lebat, tetapi intensitasnya menurun karena ketebalan mulai berkurang," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top