Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cegah Dehidrasi, Ini Tips Penuhi Cairan Tubuh Selama Ramadhan

Foto : The Telegraph/Getty Images

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Saat berpuasa, cairan tubuh menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Sebab, cairan tubuh selama berpuasa penting untuk dijaga agar terhindar dari dehidrasi.

Dokter spesialis gizi klinik dr Eva Kurniawati M. Gizi Sp.GK, yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia, membagikan kiat agar kebutuhan cairan tubuh dapat terpenuhi selama berpuasa di bulan Ramadhan. Adapun dalam memenuhi cairan tubuh selama berpuasa, dengan membagi waktu minum ke dalam delapan waktu berbeda.

Eva mengatakan, kedelapan waktu ini yakni masing-masing satu gelas setelah bangun sahur, selepas sahur, saat berbuka, setelah sholat maghrib, setelah makan malam, setelah sholat isya, setelah sholat tarawih dan sebelum tidur.

"Untuk menambah cairan coba deh untuk memasak sayuran berkuah saat sahur dan buka, dan kuahnya dikonsumsi sekalian, dengan menghabiskan kuahnya kita menambah asupan cairan bagi tubuh juga," kata Eva, dikutip dari Antara, Jumat (24/3).

Kebutuhan cairan tubuh harian penting untuk terpenuhi guna mencegah dehidrasi. Sebab, kondisi tersebut dapat menyebabkan pikiran tidak jernih, mengakibatkan perubahan suasana hati, menyebabkan tubuh kepanasan, serta menyebabkan sembelit dan batu ginjal.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) air tidak memiliki kalori. Sehingga dapat membantu mengatur berat badan dan mengurangi asupan kalori jika menjadikannya pengganti minuman berkalori, seperti teh manis atau soda.

Kementerian Kesehatan menyarankan orang dewasa meminum air putih sekitar delapan gelas berukuran 230 ml per hari atau total dua liter. Selain dari minuman, makanan juga dapat memberikan asupan cairan pada tubuh yaitu sekitar 20 persen. Cairan dari makanan terutama diperoleh dari buah dan sayur, misalnya bayam dan semangka yang mengandung 90 persen air.

Terkait upaya mencegah dehidrasi selama berpuasa, Eva juga menyarankan orang-orang menghindari minuman berkafein selama berbuka puasa dan sahur karena memiliki efek diuretik yang bisa meningkatkan risiko dehidrasi.

Sementara itu, pakar nutrisi Dr. Rowaidah Idris kepada Arab News, mengatakan cara mengatasi gejala ketergantungan kafein. Ia men dan berbuka puasa, tidur cukup dan mengurangi asupan gula serta menghindari makanan tinggi lemak dapat membantu mengatasi gejala ketergantungan.

Pakar gizi Anjali Chawla mengatakan berolahraga dapat membantu seseorang mengurangi kafein, karena kegiatan ini membuatnya berkeringat, melepaskan adrenalin seperti halnya kopi dan akan membuat dia merasa waspada.

Baik Idris maupun Chawla sepakat minum kopi selama atau setelah berbuka puasa serta sahur akan membuat seseorang mengalami insomnia dan dehidrasi yang akan menjadi tantangan selama puasa.

Keduanya juga menyarankan masyarakat mengurangi asupan kafein tidak hanya selama Ramadhan tetapi dalam beberapa bulan setelahnya. Asupan kafein yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai efek samping baik mental maupun fisik.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top