Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cavani Bawa Uruguay ke Puncak

Foto : AFP/ MAURO PIMENTEL
A   A   A   Pengaturan Font

Hasil imbang Jepang kontra Ekuador memastikan Paraguay menjadi tim terakhir yang lolos ke perempat final Copa America.

RIO DE JANEIRO - Uruguay memuncaki Grup C dengan gol Edinson Cavani delapan menit menjelang pertandingan usai memastikan kemenangan 1-0 atas juara Chile, yang juga lolos, di stadion Maracana Rio de Janeiro, Selasa (26/6) dini haei WIB..

Sementara Paraguay menjadi tim terakhir yang lolos ke perempat final Copa America. Mereka memastikan melaju meski tak bertanding, setelah Jepang dan Ekuador, bermain imbang 1-1 di Belo Horizonte.

Jepang dan Ekuador menghadapi pertandingan yang harus dimenangkan dalam upaya untuk mencapai babak sistem gugur sebagai salah satu dari dua tim ketiga terbaik. Peru sudah mengamankan tempat mereka dari Grup A sementara Paraguay, di Grup B, harus menunggu.

Shoya Nakajima memberi Jepang keunggulan pada menit ke-15 yang divalidasi oleh VAR. Tapi 10 menit jelang babak pertama usai, Angel Mena menyamakan kedudukan untuk Ekuador.

Pemain pengganti Jepang, Daizen Maeda, nyaris membuat timnya meraih kemenangan di akhir laga. Tapi upayanya digagalkan oleh kiper Alexander Dominguez.

Di Rio, Chile paham bahwa mereka hanya membutuhkan hasil imbang untuk mempertahankan posisi teratas di Grup C dan menghindari Kolombia, satu-satunya tim dengan catatan sempurna di penyisihan grup, di perempat final.

Tapi sundulan Cavani di akhir laga dari umpan silang pemain pengganti Jonathan Rodriguez memastikan Uruguay kini menghadapi Peru untuk mendapat tempat di semifinal.

Babak delapan besar Copa America akan dimulai pada Kamis (27/6) waktu setempat dengan pertandingan Brasil kontra Paraguay di Porto Alegre. Venezuela bertemu Argentina sehari setelah itu di Rio de Janeiro. Kolombia berhadapan dengan Chile di Sao Paulo. Pertandingan terakhir perempat final mempertemukan Uruguay dengan Peru di Salvador.

Qatar Belajar

Sementara itu, tim undangan Qatar mungkin tersingkir pada rintangan pertama mereka. Tapi tim tuan rumah Piala Dunia 2022 menunjukkan mereka memiliki masa depan yang cerah.

Qatar tiba di Copa America sebagai tim yang sama sekali tidak dikenal oleh penduduk setempat. Tapi meskipun kalah pada dua dari tiga pertandingan, Qatar terbukti cukup kompetitif untuk memastikan mereka bukan tim yang bisa dipandang sebelah mata.

"Ada saat-saat kami bermain bagus. Kami harus terus bekerja keras," ujar pelatih Qatar asal Spanyol Felix Sanchez.

"Ini adalah tim muda yang melihat tiga tahun ke depan. Kami harus bekerja keras untuk menjadi kuat ketika kami sampai di sana," sambungnya.

Qatar tidak pernah lolos ke putaran final Piala Dunia dan akan ambil bagian untuk pertama kalinya sebagai tuan rumah pada 2022.

Terlepas dari sejarah sepakbola mereka yang belum menorehkan prestasi di level dunia, negara Teluk yang kaya gas ini memiliki ambisi tinggi dan mengambil langkah penting tahun ini.

Pada bulan Februari lalu di Uni Emirat Arab, mereka mengatasi gangguan pendukung tuan rumah yang diprovokasi oleh pertikaian politik di wilayah Teluk untuk memenangkan Piala Asia kali pertama. Sebelumnya Qatar tak pernah mampu melampaui perempat final.

Dan keikutsertaan mereka dalam Copa America - kompetisi kontinental tertua di dunia - telah membawa Qatar ke level turnamen yang lebih tinggi daripada yang pernah mereka hadapi sebelumnya.

Qatar meraih awal yang positif ketika bangkit dari ketinggalan 2-0 untuk bermain imbang 2-2 dengan Paraguay. Tapi, kurangnya pengalaman terbukti saat mereka kalah dari Kolombia (1-0) dan Argentina (2-0).

Pelatih Kolombia asal Portugal Carlos Queiroz, yang memiliki banyak pengalaman bermain melawan Qatar saat melatih Iran selama delapan tahun, merasa masih banyak yang akan datang dari tim tuan rumah Piala Dunia 2022 itu.ben/AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top