Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Castillo Digulingkan, Dina Boluarte Jadi Presiden Wanita Pertama Peru

Foto : TRTWorld/Reuters

Dina Boluarte berpidato saat upacara pelantikannya sebagai Presiden Peru di Lima, 7 Desember 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dina Boluarte hampir tidak dikenal di kancah politik Peru satu setengah tahun yang lalu, ketika dia mulai menjabat pada Juli 2021 sebagai wakil presiden Pedro Castillo.

Tetapi Rabu (7/12) kemarin, dia mencetak sejarah menjadi presiden wanita pertama Peru setelah Castillo digulingkan dari jabatannya di tengah upaya menghindari pemungutan suara pemakzulan dengan membubarkan Kongres.

Seorang pengacara dan ibu berusia 60 tahun ini menjadi salah satu wajah paling terkenal di pemerintahan Castillo karena posisinya sebagai Menteri Pembangunan dan Inklusi Sosial merangkap Wakil Presiden hingga dua minggu lalu.

Castillo yang ditahan atas tuduhan pemberontakan, telah mengesampingkan Boluarte dari perombakan kabinet terbarunya yang kelima dari masa kepresidenannya yang singkat.

"Dia memiliki profil seorang wanita pejuang," kata anggota Kongres sayap kiri Sigrid Bazan tentang presiden barunya.

Hanya dua hari yang lalu, Boluarte nyaris didiskualifikasi dari memegang jabatan publik selama 10 tahun, setelah komisi kongres menolak pengaduan bahwa dia melakukan dugaan pelanggaran konstitusi.

Pengawas keuangan negara menuduhnya memegang posisi pribadi dan publik pada saat yang sama, sesuatu yang dilarang menurut hukum Peru.

Menurut Kantor Pengawas Keuangan, Boluarte telah menandatangani dokumen sebagai presiden klub setelah dia menduduki jabatan di pemerintahan.

Dia mengaku menandatangani dokumen, tetapi mengutip berbagai alasan birokrasi untuk melakukannya.Klub itu terdiri dari orang-orang yang, seperti dia, tinggal di ibukota Lima tetapi berasal dari Apurimac, sebuah wilayah di tenggara negara itu.

Pada Juli, Boluarte mengatakan bersedia menjabat sebagai presiden dan bahkan menyelesaikan masa jabatan yang berlangsung hingga 2026, jika Castillo, yang sedang diselidiki karena korupsi oleh kantor kejaksaan, dicopot.

"Ada mandat yang diberikan rakyat kepada kami, untuk memerintah selama lima tahun, dan itulah satu-satunya agenda yang kami miliki. Bekerja empat tahun tersisa ini untuk yang paling rentan, yang paling membutuhkan," katanya.

Boluarte mengatakan, Castillo telah berulang kali membantah telah melakukan tindakan korupsi.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top