Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Capai 68,82 Juta Warga, Penerima Vaksin COVID-19 Dosis Penguat

Foto : ANTARA/HO-Satgas COVID-19

Data situasi COVID-19 di Indonesia, Jumat (19/5/2023) yang dihimpun Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19.

A   A   A   Pengaturan Font

Penerima vaksin COVID-19 dosis penguat capai 68,82 juta warga

JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat penerima vaksin COVID-19 dosis ketiga atau penguat pertama hingga Jumat, pukul 12.00 WIB mencapai 68,82 juta warga Indonesia.

Keterangan Satgas Penanganan COVID-19 yang diterima di Jakarta, Jumat, menyebutkan jumlah warga Indonesia yang telah menerima dosis penguat mencapai 68.827.610 jiwa dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19 tercatat 234.666.020 orang.

Satgas COVID-19 juga mencatat pencapaian vaksinasi dosis keempat atau dosis penguat kedua berjumlah 3.174.811 orang.

Penerima vaksin dosis kedua berjumlah 174.887.905 orang, sedangkan dosis pertama mencapai 203.841.956 orang.

Angka kesembuhan COVID-19 bertambah 1.081 orang sehingga total kesembuhan sejak Maret 2020 menjadi 6.623.548 orang.

Penambahan kasus harian COVID-19 tercatat 518 orang sehingga total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 mencapai 6.800.943 orang, sedangkan kasus meninggal ada penambahan lima orang sehingga total menjadi 161.658 orang.

Satgas COVID-19 juga mencatat jumlah kasus aktif yang mencakup penderita COVID-19 yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri pada hari ini 15.737 kasus aktif, turun 568 orang dibandingkan hari sebelumnya, Kamis (18/5).

Selain itu terdapat 1.155 orang yang masuk dalam kategori suspek. Hasil tersebut didapat setelah dilakukan pengujian pada hari ini terhadap 10.928 spesimen.

Kepala Departemen Corporate Communication Bio Farma Iwan Setiawan mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan produksi vaksin COVID-19 untuk menyokong kebutuhan jangka panjang di Indonesia.

"Produksi vaksin untuk COVID-19 disesuaikan dengan kapasitas di Bio Farma. Itu sebetulnya mengikuti dari apa yang diperlukan atau dibutuhkan Kementerian Kesehatan," katanya.

Sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Bio Farma berkomitmen untuk memprioritaskan kebutuhan produksi vaksin dalam negeri yang disesuaikan dengan permintaan Kemenkes RI.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Alfred

Komentar

Komentar
()

Top