Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Peninggalan Bersejarah

Candi Borobudur Lumbung Ilmu Pengetahuan

Foto : ANTARA/HO

Peluncuran “International Conference Sound of Borobudur” yang akan berlangsung 24-25 Juni 2021.

A   A   A   Pengaturan Font

MAGELANG - Candi Borobudur menjadi lumbung ilmu pengetahuan dan lumbung budaya. Begitu banyak pengetahuan yang bisa digali dari relief-relief Candi Borobudur, musik hanyalah salah satu bagian dari pengetahuan yang bisa digali dari candi tersebut.
Demikian dikatakan Dewan Pakar Sound of Borobudur yang juga guru besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Melani Budianta pada peluncuran International Conference Sound of Borobudur dengan tema Music Over Nations secara virtual, di Jakarta, Senin (7/6).
"Candi Borobudur bukan sekadar batu atau tempat berselfie, tetapi sebuah lumbung ilmu pengetahuan dan lumbung budaya. Dengan masuk di satu dimensi saja sudah begitu banyak pengetahuan dan gerak yang bisa dilakukan, multi dimensi dari segi penggalian musiknya, jejaringnya, ajakannya memanggil orang untuk mengeksplorasi," kata Melani.

Untuk Penghidupan
Menurut dia, Candi Borobudur merupakan lumbung budaya, bukan hanya untuk sebagian orang, tetapi untuk semua orang. Artinya seluruh komunitas yang ada di sekitar Borobudur bisa memakai atau memanfaatkan Borobudur untuk penghidupannya, untuk kreasinya, dan lainnya.
"Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah dan sudah melihat bagaimana teman-teman di Sound of Borobudur (SOB) ini bekerja sejak lima tahun lalu. Mereka mendapatkan inspirasi dari panel-panel candi, kemudian mempelajarinya, mencari kaitannya dengan alat-alat musik yang ada lalu membuat replikanya, mencoba memainkannya dan berbagai hal lainnya," kata Melani.
Pada April 2021, kata Melani, para ahli sudah berkumpul karena untuk membuat klaim pengetahuan diperlukan sebuah proses akademik. Hal itu sudah dilakukan, ada etnomusikologi, sejarawan, arkeolog, yang kemudian membahas mengupas panel-panel Candi Borobudur.
Pada seminar Borobudur sebagai Pusat Musik Dunia 7-9 April 2021 tersebut, katanya, ada beberapa temuan misalnya ada 200 jenis alat musik dan menegaskan kembali bahwa Borobudur adalah sumber data artefaktual tertua yang terbanyak menggambarkan orkestrasi musik dengan beragam komplseksitasnya.
Kemudian 44 panel di Candi Borobudur menunjukkan aspek-aspek yang muncul dari musik, bukan hanya dalam tataran spiritual dan religi tetapi juga dilihat di panel itu bagaimana musik sebagai hiburan. Musik sebagai sarana ekonomi untuk mencari nafkah dan bagaimana musik itu sebagai penyembuhan, meditasi.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top