Calon Guru Harus Ikut Pendidikan Profesi

JAKARTA - Profesor Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Anita Lie, menyatakan para calon guru harus mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG). PPG merupakan salah satu cara mengembangkan kompetensi berkelanjutan yang mutlak dilakukan guru.

"Seorang mahasiswa, baik yang berlatar belakang LPTK atau bukan, ketika memutuskan untuk menjadi guru, mahasiswa ini harus mengikuti PPG," ujar Anita dalam kuliah umum penyerahan mahasiswa PPG Prajabatan secara daring ke Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), Jumat (9/12).

Dia menerangkan, ketika mahasiswa sudah memutuskan untuk menjadi guru, maka ia harus bertindak secara objektif dan tidak diskriminatif dalam proses pembelajaran. Guru juga harus menaati peraturan perundang-undangan, hukum, nilai agama, moral, etika, serta memelihara dan memupuk persatuan bangsa.

"Kita menyadari, perjalanan pendidikan kita masih jauh, tingkat literasi dan numerasi kita masih jauh, sehingga ini harus menjadi kesadaran bersama dalam menghadirkan guru-guru yang cerdas dan berdedikasi," jelasnya.

Anita menyebut, PPG Prajabatan ini pintu masuk untuk memasuki profesi guru. Meski begitu, mahasiswa juga harus terus diberi motivasi yang berkaitan dengan profesi keguruannya.

Plt. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek), Nunuk Suryani mengatakan, untuk gelombang pertama pada tahun 2022 pihaknnya telah menyerahkan sebanyak 13.809 mahasiswa ke sebanyak 72 LPTK. Adapun pada Gelombang kedua ini diserahkan sebanyak 13.944 mahasiswa.

Dia menambahkan, terdapat perbedaan dalam PPG Prajabatan saat ini. Program dipersiapkan dengan rancangan model baru mulai dari perencanaan, proses seleksi, perkuliahan, hingga kelulusan.

Direktur Pendidikan Profesi Guru, Kemendikbudristek, Temu Ismail, mengungkapkan pada gelombang pertama PPG Prajabatan 2022 terdapat 17 bidang studi.