Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Butuh Ketegasan untuk Berantas Peredaran Narkoba di Lapas

Foto : KORAN JAKARTA/Muhaimin A Untung

Jaringan Internasional - Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso (tengah) bersama Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari dan Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi memberikan keterangan terkait kasus narkotika jaringan internasional, di Gedung BNN, Jakarta, Rabu (23/8).

A   A   A   Pengaturan Font

Bandar narkoba Malaysia berinisial LUH alias Ape dan CKH alias Ahoe mencoba menyuap seorang petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) saat akan ditangkap di Kalimantan Barat (Kalbar), Minggu (6/8). Petugas BNN tersebut mau disuap dengan uang 10 miliar rupiah. Itulah tantangan yang dihadapi para petugas di lapangan saat memberantas narkoba di Tanah Air.

Para bandar narkoba menggunakan banyak jurus untuk bisa lolos dari jeratan petugas dan hukum. Dengan dana yang melimpah, para bandar narkoba dan kaki tangannya akan berusaha terus melancarkan bisnisnya, termasuk di lembaga pemasyarakatan (Lapas). Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso, menyoroti lemahnya pengawasan di lapas mengakibatkan peredaran narkoba di tempat tersebut semakin marak akhir-akhir ini.

Kasus peredaran melalui lapas terjadi selain karena sipir yang lalai, juga disebabkan para bandar punya kekuatan dari segi finansial yang luar biasa. "Yang terjadi di lapas, memang itu jaringan yang bekerja. Seperti itu dan tak bisa dibantah. Bahkan, sebelum saya masuk ke ruangan aula tadi, saya dapat laporan jika di Kalbar pengedar adalah narapidana di lapas, namun keluar masuk dari lapas dan bekerja di luar untuk mengedarkan narkotika dan kita temukan 17 kilogram narkoba," tutur Budi Waseso, di Surabaya, baru-baru ini.

Persoalan itu seperti tidak terselesaikan. BNN sudah berupaya, namun tidak mungkin mencampuri urusan instansi lain. Untuk itu, pria yang biasa disapa Buwas ini menyerahkan sepenuhnya persoalan tersebut kepada Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dan Dirjen Lapas untuk menangani.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan untuk membenahi dan melakukan langkah-langkah nyata di lapas. Menkumham juga mengkhususkan empat lapas untuk narkoba. Tapi, yang penting adalah sistem yang harus diperhatikan. "Saya pernah mengusulkan, pengedar atau bandar untuk tidak dijaga manusia karena selama manusia akan bisa disuap dengan uang. Tapi dijaga oleh buaya. Buaya tidak akan bisa disuap oleh uang," ucap Mantan Kabareskrim Polri itu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top