Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ekonomi Kerakyatan | Target Digitalisasi UMKM Tahun Ini Diperkirakan Tak Tercapai

“Business Matching" Pacu UMKM

Foto : ANTARA/DEDHEZ ANGGARA

GENJOT EKSPOR I Pekerja menyelesaikan pembuatan kerajinan rotan di sentra produksi rotan Weru, Cirebon, Jawa Barat, beberapa waktu laku. Pemprov Jawa Barat akan terus menggenjot ekspor rotan dengan menjajaki pasar Eropa, Afrika Utara dan Asia.

A   A   A   Pengaturan Font

Melalui business matching, UMKM akan dipertemukan dengan calon pembeli potensial luar negeri, sehingga diharapkan dapat membantu UMKM menemukan pasar yang tepat dan meningkatkan peluang ekspor mereka.

JAKARTA - Pemerintah bersama pelaku usaha membahas berbagai upaya meningkatkan ekspor, termasuk produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Salah satunya mengoptimalkan pendekatan bisnis atau business to business (B2B).

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyatakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia merumuskan strategi yang efektif untuk mendongkrak ekspor nasional, termasuk ekspor UMKM. Salah satu strategi yang diusung Kadin adalah pendekatan business matching.

"Saya kira pendekatan ini tepat terutama untuk menggarap B2B," ungkap Teten kepada wartawan selepas pertemuan dengan Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, di Jakarta, Rabu (24/7).

Secara istilah, business matching merupakan pertemuan bisnis yang terjadwal antara pelaku bisnis dengan calon mitra. Sistem bisnis yang juga dikenal dengan sebutan B2B ini memiliki tujuan utama untuk menciptakan koneksi antara pebisnis satu dengan pebisnis lainnya, yang memiliki pola bisnis mirip.

Lebih lanjut, Teten menjelaskan Kemenkop UKM dan Kadin akan membidik pasar potensial dan mencari potensi UMKM di dalam negeri yang bisa dibina dan didampingi untuk ekspor. Namun, dia memaparkan ada beberapa kendala dalam meningkatkan ekspor, yaitu kapasitas produksi yang terbatas, biaya logistik yang tinggi, dan ketidakpastian akan kontinuitas, kuantitas, dan kualitas produk.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top